Sumber Foto: Detik.com
Nusaperdana.com, Madagaskar - Bajak laut bukanlah isapan jempol semata. Karena di pulau ini ternyata ditemukan kuburan bajak laut yang berumur ratusan.
Pecinta bajak laut pasti tak asing dengan Pulau Il Sainte-Marie. Berada di timur Madagaskar, Afrika, pulau ini katanya pernah disinggahi banyak bajak laut ternama dunia di tahun 1600an.
Ile Sainte-Marie dihuni oleh sekitar 20 ribu orang. Luas pulaunya mencapai 22 km persegi.Sejarah mencatat, dulunya pulau ini dihuni oleh orang-orang asli Madagaskar yang hidup dengan damai dan tenang.
Hamparan pantai berpasir putih, lautan jernih dan dunia bawah lautnya indah dengan keanekaragaman terumbu karang dan ikan.
Dari geografis terllihat jelas pulau ini berbatasan dengan Samudera Pasifik. Sehingga lokasinya sangat strategis bagi kapal yang hendak singgah.
Selagi berlabuh, awak kapal akan beristirahat dan mengisi bahan makanan. Pulau Ile Sainte-Marie sendiri sangat subur, buah dan sayur yang melimpah jadi bekal bagi kapal yang mau melanjutkan perjalanan.
Namun pada tahun 1685, senyum bahagia Ile Sainte-Marie berubah total. Bajak laut asal Inggris bernama Adam Baldridge, yang melarikan diri dan bersembunyi di pulau tersebut.
Rakyat pulau tak memiliki bekal militer. Sehingga Adam bersama awak kapalnya, mereka menaklkukan tiap suku di sana dan menguasai pulaunya!
Adam pun membuat Ile Sainte-Marie bak pulau bajak laut. Masyarakat yang sudah ditaklukkannya diharuskan membayar upeti, memberikan hasil alam sampai menyediakan para gadis.
Adam juga menguasai perairan di sekitar Madagaskar. Bahkan dia membangun jaringan yang lebih kuat sekaligus berbisnis. Dia memberikan kemudahan bagi para bajak laut untuk melintasi perairan Afrika sampai Samudera Hindia. Tentu dengan syarat, bayaran yang tinggi.
Beberapa bajak laut yang terkenal dan pernah bekerjasama atau tinggal di pulau itu seperti Captain William Kidd, Robert Culliford, Olivier Levasseur, Henry Setiap, Abraham Samuel dan Thomas Tew.
Khusus untuk Captain William Kidd, tahun 2015 lalu para penyelam dan peneliti menemukan sisa-sisa peninggalan kapalnya di bawah perairan Pulau Ile Sainte-Marie.
Bak seorang raja, Adam diketahui hidup dengan penuh kemewahan di Ile Sainte-Marie. Dia punya rumah pribadi di atas bukit dan dikawal banyak pasukan. Puncak kejayaannya adalah, 1.000 bajak laut tinggal di Ile Sainte-Marie!
Namun itu semua masih dirasa kurang oleh Adam. Untuk lebih memasok pundi-pundi uang, Adam melakukan cara licik, yakni menjual orang-orang asli di Ile Sainte-Marie untuk dijadikan budak.
Tahun 1697, orang-orang asli Ile Sainte-Marie angkat senjata dan memberontak. Mereka tidak tahan dengan penderitaan, sekaligus geram dengan Adam. Peperangan pun pecah selama satu tahun lebih lamanya.
Hingga akhirnya, pasukan Adam Baldridge kalah dan banyak yang tewas. Dia sendiri, lebih memilih untuk kabur dari pulaunya dan meninggalkan sekuruh hartanya. Tahun 1700, akhirnya orang-orang Ile Sainte-Marie berhasil menumpas seluruh bajak laut dan kembali hidup dengan damai.
Meski pernah hidup jahat, para bajak laut yang tidak tewas dan ditahan justru diberi pengampunan dan hidup bersama penduduk pulau. Mereka pun mengubur jasad teman-temannya dalam satu tanah lapang yang luas. Yang kemudian dikenal dengan sebutan, kuburan bajak laut.
Kini, pemerintah Madagaskar memasukan Ile Sainte-Marie dalam daftar destinasi yang wajib dikunjungi turis. Jika pandemi Corona telah lewat, cobalah datang dan lihat langsung kuburan bajak laut.
Untuk menuju Ile Sainte-Marie, turis dapat naik pesawat Air Madagascar, dari Antananarivo (ibukota negara Madagaskar) ke Bandara Sainte Marie.