Disergap Militer Ukraina, Jenderal Chechnya Tewas

Kamis, 03 Maret 2022

Disergap Militer Ukraina, Jenderal Chechnya Tewas

Nusaperdana.com - Sekelompok pembunuh Chechnya dikirim untuk membunuh Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy. Namun rencana mereka disergap oleh pasukan militer Ukraina hingga akhirnya gagal.

Kepala Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional Ukraina, Oleksiy Danilov mengatakan, para pembunuh tersebut telah "dihilangkan"

Pengumuman itu diungkap setelah militer Ukraina dilaporkan menghancurkan satu kolom tank Chechnya yang dikendalikan oleh panglima perang Chechnya Ramzan Kadyrov dekat Hostomel. Di lokasi itu terjadi pertempuran utama di luar Kiev.

"Unit pasukan Kadyrov, yang datang untuk membunuh Presiden kita, dieliminasi," kata Danilov kepada Ukraina 24 TV.

"Kami tidak akan memberikan presiden atau negara kami kepada siapa pun. Ini tanah kami, pergi dari sini," kata Danilov dikutip dari Jerusalem Post, Rabu (2/3).

Danilov mengatakan, informasi tentang plot Chechnya datang dari agen-agen dinas keamanan FSB Rusia yang menentang perang.

Dia mengatakan, kelompok itu telah terpecah menjadi dua, dengan satu di dekat Hostomel tersingkir dan yang lainnya telah ditangkap.

Pada hari Sabtu, kantor berita Ukraina The Kyiv Independent melaporkan, pasukan Ukraina telah menghancurkan kolom pasukan khusus Chechnya yang terdiri dari 56 tank di dekat Hostomel.

Serangan itu menewaskan jenderal Chechnya Magomed Tushayev, kepala 141 resimen bermotor Pengawal Nasional Chechnya.

Kadyrov, mantan pemberontak yang berubah menjadi sekutu Kremlin, mengatakan bahwa orang-orang Chechnya telah tewas dalam invasi Moskow ke Ukraina.

“Sayangnya, sudah ada kerugian di antara penduduk asli Republik Chechnya. Dua meninggal, enam lainnya terluka dalam berbagai tingkat, ”kata Kadyrov di Telegram.

Dia mengatakan, para pejuang Chechnya yang terbunuh memilih untuk menjadi pahlawan. “Ya, mereka membunuh dalam perang dan itu adalah pilihan profesi mereka,” katanya.

Laporan sebelumnya menunjukkan bahwa unit Chechnya telah dikerahkan untuk menangkap dan membunuh para pemimpin Ukraina.

Presiden Zelensky mengatakan, dia adalah target nomor satu Kremlin dan keluarganya yang tertinggi kedua dalam daftar pembunuhan Rusia.

Dia mengatakan kepada CNN hari ini bahwa dia tidak melihat keluarganya dalam tiga hari terakhir.