Nusaperdana.com, Jakarta - Isu bakal terjadinya reshuffle kabinet tinggal menunggu waktu dan tidak akan lama lagi. Pasalnya, konsolidasi elit politik sudah masif dilakukan dan presiden Joko Widodo sudah tidak memiliki beban politik lagi.
Sekretaris Jenderal Gema Perjuangan Maharani Nusantara (GPMN) Ali Nugroho sangat yakin presiden Joko Widodo bakal menempatkan menteri terbaik dan yang mampu bekerja sampai akhir 2024.
“Siapapun yang dipilih presiden pastilah yang terbaik. Reshuffle tidak akan lama lagi. Untuk itu kami siap menjalankan program pro rakyat Presiden. Kita kawal dan jaga hingga 2024, Dan mudah – mudahan bisa bersinergi dengan kementrian terkait.” kata Ali. Kamis (17/12/2020).
Menurut Ali, yang menjadi persoalan, selain gonjang-ganjing politik yang paling utama adalah menyelesaikan guncangan ekonomi akibat pandemi Covid 19.
“Kami sangat yakin pak presiden sedang melakukan upaya yang terbaik untuk menyelamatkan negara akibat pandemi.” ungkapnya.
Ia pun menyakini presiden akan merombak menteri pada saat momentum dan waktu yang tepat untuk merefresh jajarannya sehingga ada harapan baru bagi masyarakat.
“Dan semua dikembalikan ke presiden yang memiliki hak preogratif dan petinggi langitan. Mudah-mudahan hari Rabu pon bulan desember. Kami yakin Jokowi memiliki rasa keislaman nusantara,” tuturnya.
Oleh karena itu, kami memprediksi bakal banyak nama-nama menteri dan wakil menteri baru dari berbagai latar belakang, masuk jajaran kabinet yang akan menjadi pertimbangan presiden Joko Widodo.
Pertama, tokoh-tokoh menteri perempuan yang kinerjanya mumpuni, sebut saja, Eva Kusuma Sundari, Tri Rismaharini, Susi Pujdiastuti, Yenni Wahid.
Kedua, tokoh TNI/Polri, sebut saja, Hadi Tjahjanto, Idham Azis, Moeldoko, Budi Gunawan.
Ketiga, tokoh partai yang belum terakomodir, sebut saja, Oesman Sapta, Zulkifli Hasan, Yusril Ihza Mahendra, Anies Mata.
Keempat, representatif aktivis 98 atau relawan, sebut saja, Desmond J Mahesa, Benni Ramdhani, Budiman Sujatmiko, Adian Napitupulu.
Kelima, tokoh agama karismatik, sebut saja, TGB M. Zainul Majdi, KH Aqil Siradj, Asrorun Niam, Haedar Nasir.
Keenam, kelompok pengusaha, sebut saja, Rosan Perkasa Roeslani, Sandiaga Uno, Achmad Zaki, Hariyadi Sukamdani. (Wilson)