Nusaperdana.com, Bengkalis - Akibat tapal batas tidak tuntas, sampai sekarang nasib pembangunan tiga dusun desa Bandar Jaya kecamatan Siak Kecil terkendala total. Pembangunan infrastruktur jalan poros desa dan anggaran lainnya tidak bisa dilaksanakan.
" Saat ini kami ibarat mati langkah, anggaran desa dan Anggaran Kabupaten tidak bisa masuk ke dusun yg masih belum kelar tapal batasnya dengan desa sebelah. Jalan hancur, listrik tak masuk apalagi bangunan sekolah dan lainnya, kami teraniaya " Kata Suyanto Kades Bandar Jaya mewakili warganya saat menerima kunjungan silaturahmi Bakal Cawabup Bagus Santoso (23/08).
Desa Eks Transmigrasi ini tak kunjung maju khususnya di kampung Batak, Bukit Terusan dan Bandar Sari . Dimana tak tersentuj pembangunan infrasturktur akibat tarik ulur tapal batas dengan desa Lubuk Gaung. Padahal keduanya sudah lama menjadi desa definitif.
Hanya saja ada beda tafsir tapal batas desa setelah keluarnya surat gubernur Riau Suripto tahun 1992. Dimana desa Bandar Jaya disebutkan berbatasan dengan batas alam sungai dengan Lubuk gaung. Sedangkan oleh pemerintah Kabupaten Bengkalis 3 dusun tersebut sesuai dengan administrasi masuk desa Bandar Jaya.
" Terus terang kalau identitas KTP 3 dusun tercatat sebagai warga desa Bandar Jaya, tapi anggaran untuk kegiatan infrastruktur tidak masuk alasannya masih status sengketa" kata Suyatno yang mengaku terbebani dengan persoalan tapal batas.
Soal tapal batas sejauh ini masih menjadi PR panjang tidak hanya bagi pemerintah desa tetapi juga oleh pemerintah Kabupaten dan Provinsi.
" Kita ketahui bersama soal tapal batas antar desa, antar kabupaten masih belum tuntas. Disinilah awal sumber masalah dimana warga belum nyaman terkait pelayanan infrastruktur terutama jalan. Begitu juga terkait administrasi kependudukan dan surat kepemilikan tanah atau sertifikat" jelas Bagus Santoso.
Bakal Cawabup dikenal sering blusukan ke desa desa yang diusung parpol koalisi bengkalis sejahtera( KBS) yakni PAN,Gerindera,NasDem dan PBB dihadapan warga juga menyampaikan komitmennya bahwa pada salah satu misinya akan mewujudkan Penyediaan Infrastruktur yang Berkualitas dan Mengembangkan Potensi Wilayah Perbatasan untuk Kesejahteraan Rakyat.
Dengan sasaran tersedianya aksesibilitas infrastruktur antar kawasan, antar daerah dan antar wilayah. "Dan yang terpenting memfungsikan dan mengoptimalkan RTRW dan RDTR Kabupaten Bengkalis" imbuh Bagus. (putra)