Nusaperdana.com - Bali United kini tengah menjadi pusat perhatian. Bukan karena langkah cepat merekrut pemain baru, tetapi cara kreatif mereka memperkenalkan sang pemain lewat media sosial.

Video pengenalan eks gelandang Persib Bandung, Hariono, sebagai rekrutan anyar mereka menjadi yang paling heboh.

Sebelum dirilis secara resmi oleh klub, foto Hariono memakai jersey Bali United sudah beredar di media sosial.

Bermodal foto Hariono yang 'bocor' di sejumlah akun media sosial tersebut, tim Bali United kemudian mengolahnya menjadi video kreatif.

Pengenalan Hariono pun terlihat sangat berkelas dari video resmi klub.

"Banyak yang bilang kebocoran itu di sengajakan, tetapi sebenarnya itu terjadi beneran," kata Putri Sudali, Marketing and Sales Director Bali United kepada KOMPAS.com.

Menurut Putri Sudali, ketika foto Hariono memakai baju Bali United tersebar, timnya mengaku kecolongan dan harus merombak total konsep yang ada.

Ada perdebatan yang seru di grup aplikasi percakapan tim kreatif Bali United.

"Percakapaan yang kita posting antara 'editor', 'big boss', dan 'blimin galak' itu sangat terinspirasi dari percakapan yang ada di whatsapp group kami," kata Putri Sudali.

Kejadian tersebut, kata Putri Sudali, juga memberi pandangan baru di internal timnya.

Pengenalan pemain baru tidak harus bergaya serius dan memakai video dengan teknik rumit, tetapi berbekal ide dan cara berpikir unik.

Sementara itu, terkait pergerakan akun-akun fans sepak bola yang begitu cepat mengendus pergerakan transfer pemain, Putri Sudali tidak masalah dengan hal itu.

Baginya, mereka bukan rival yang harus dikalahkan untuk lebih dulu menginformasikan kepindahan pemain.

"Justru akun-akun fans itu bukan kompetitor kita melainkan akun yang dapat membantu Bali United untuk semakin memperbesar jaringan fans. Kita malah happy banget," kata Putri Sudali.**