Nusaperdana.com,Bengkalis--Antrean panjang kendaraan roda dua pada arus balek hari raya Idul Fitri 1446 Hijriyah/2025 Masehi di penyeberangan Ro-Ro Air Putih Bengkalis padat. Bahkan antrean kendaraan sepeda motor mengular sampai ke SPBU Air Putih di Jalan Panglima Minal, Kecamatan Bengkalis, Meski telah diterapkan kebijakan prioritas bagi sepeda motor sebanyak 50 persen dari kapasitas kapal, antrean tetap tak terhindarkan,Kamis(03/04/2025).

Pantauan di lapangan, para pengemudi kendaraan bermotor, baik roda dua maupun empat, sudah mengantri belasan jam lamanya. Bahkan pada H+3 (Kamis) para pemudik yang tidak mengantongi tiket yang dipesan sebelum hari raya pada tanggal 21-30 Maret lalu melalui sistem online maupun booking, terpaksa tidak bisa menyeberang.

Akhirnya mereka harus bermalam di dermaga Roro Air Putih Bengkalis, dengan tidur seadanya di ruang tunggu maupun di jalur antrean kendaraan sambil membentangkan tikar maupun beralaskan kerta dan karton.

Sedangkan sejak pagi sampai siang, ratusan pengemudi sepeda motor mengantre cukup panjang. Apalagi petugas dishub Bengkalis memasang kun pembatas jalan yang hanya bisa digunakan satu jalur sepeda motor. Alhalsil, antrean sepeda motor terlihat sangat panjang, dari SPBU Air Putih sampai batas ruang tunggu kendaraan bermotor di dermaga Ro-Ro Air Putih.

"Ya, sejak jam 09.00 WIB antrean dari SPBU Air Putih dan baru bisa masuk ke jalur antrean di ruang antre sekitar pukul 13.30 WIB," ucap Robi, yang mengaku akan balik ke Siak.

Ia mengaku, sangat kecewa dengan kondisi antrean yang tidak tertur dengan baik. Karena ada kendataan lain yang bisa menerobos antean dengan sesukanya.

Laporan dari masyarakat yang bernama Ahmad bahwa ada calo yang mengajukan diri untuk memasukkan kendaraan bermotor dari harga 50.000 sampai 100.000.

“Saya ditawari tadi Pak! Kalau Kendaraan Roda 2 saya mau diantar Ke Roro dikenakan Biaya Rp. 50.000 Rupiah tapi saya tolak, dan mereka melakukanya di Luar Jangkauan CCTV Pelabuhan, oh ya tadi ada 4 Honda dikenakan biaya Rp. 100.000 Per Kendaraan,”Ujar Ahmad yang mau Ke Rohul.

Di sisi lain, kebijakan Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bengkalis yang menerapkan sistem ganjil genap dan kuota dalam penyeberangan kapal Ro-Ro Air Putih Bengkalis dinilai sangat mengecewakan masyarakat pengguna jasa Ro-Ro. Pasalnya, masyarakat yang mau mengikuti aturan yang diberlakukan tak dapat tiket baik membeli secara online maupun offline.

Namun anehnya, antrean di dermaga Ro-Ro Air Putih tak banyak, namun masyarakat yang ingin membeli tiket secara offline di dermaga juga tidak dilayani petugas dengan alasan kuota sudah penuh.

Andi, salah seorang warga Bengkalis yang ingin menyeberang menyampaikan kekecewaannya. Menurutnya, sistem yang dibuat Dishub Bengkalis  sangat mengecewakan. Soalnya, saat membeli secara online tidak bisa dan ketika dibeli secara offline juga tidak dilayani. 

"Ya, alasan petugas kuota untuk pembelian offline sudah habis. Namun kenyataan di lapangan ada kapal Ro-Ro yang  berangkat tidak penuh, karena ada pembeli tiket online yg tidak berangkat," ucapnya.

Ia menyebutkan, sistem ganjil genap, dengan cara membeli tiket secara online tidak bisa. Saat dibeli secara offline di pelabuhan tidak dilayani petugas. Alasan petugas kuota sudah penuh. Padahal, antrean tidak banyak.

Seharusnya kata Andi, ada kebijakan dari Dishub dengan memasukan kendaraan dengan nomor plat genap/ganjil yang tidak dapat tiket offline sebagai cadangan.

“Tentu kebijakan yang tidak bijaksana. Persoalan penyeberang Ro-Ro di Bengkalis setiap tahunya bukan semakin baik, tapi semakin menyengsarakan penumpang. Malam ini puluhan kendaraan menginap di pelabuhan Roro Air Putih dan ratusan penumpang terpaksa tidur di mushola dan dalan mobil,” jelasnya.

Sampai saat berita ini dinaikan tidak Respon dari Kepala Dinas Perhubungan Bengkalis Bapak Adhi Pranoto.(Donni)