Di Penghujung Tahun, Bupati Siak Lantik Sekcam Lubuk Dalam
Kurang Dari 12 Jam, Pelaku Pembunuhan di Kampar Berhasil Diringkus Polisi
Advertorial
Biasa Bagian Pohon Kelapa Ini Tak Terpakai, Ditangan Pengrajin Inhil Disulap Jadi Ikat Kepala
Nusaperdana.com, Indragiri Hilir - Ikat kepala berbahan dasar upeh kelapa, menyerupai tanjak yang dibuat oleh pengrajin di Kabupaten Indragiri Hilir, berhasil menarik hati Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia.
Hal itu diungkapkan Ronny Suhendra Bidang Promosi Dewan Kesenian Daerah (Dekranasda) Kabupaten Indragiri Hilir. Diceritakannya saat lawatan Menteri Sandiaga Uno ke Pekanbaru, Riau. Sangking tertariknya menteri pariwisata RI membawa ikat kepala itu untuk di bawa ke Jakarta.

Tidak hanya Mentri Sandiaga Uno terlihat juga mengenakan ikat kepala berbahan dasar pelepah kelapa tersebut Gubernur Riau, Syamsuar dan sejumlah pejabat Riau lainnya.
"Mungkin menurutnya ikat kepala ini sangat unik," cerita Ronny.
Lanjut Ronny, meskipun ikat kepala tersebut menyerupai tanjak, namun penamannya tidak bisa disebut tanjak, karena ada sudut pandang yang berbeda untuk penamannya hingga sekarang ini.
"Untuk saat ini cuma disebut ikat kepala, berdasarkan intruksi Bupati agar ikat kepala ini di daftarkan ke HAKI," beber Ronny.
Sementara itu untuk pengrajin ikat kepala ini, diungkapkan Ronny dikerjakan oleh Erwin pengrajin di kecamatan Mandah, Kabupaten Indragiri Hilir.(Advertorial)

Berita Lainnya
Di Penghujung Tahun, Bupati Siak Lantik Sekcam Lubuk Dalam
Proyek Jalan Utama Kantor Bupati Kampar Senilai Rp4 Miliar Terancam Mangkrak
Dari Kampar untuk Aceh: Solidaritas Nyata Desa Indra Sakti dengan Rp16,5 Juta dan Dua Ambulans
Etomidate Resmi Jadi Narkotika Golongan II, Pengguna Vape Campuran Kini Terancam Pidana dan Rehabilitasi
Kurang Dari 12 Jam, Pelaku Pembunuhan di Kampar Berhasil Diringkus Polisi
Tenggat Akhir Tahun Membayangi, Proyek Jalan Soebrantas Kampar Mandek Diwarnai Spanduk Ancaman Pidana
Peningkatan Jalan ke Kantor Bupati Kampar Dihentikan Warga, Begini Tanggapan Bupati Ahmad Yuzar
Konflik Lahan 50 Hektar di Kampar Nyaris Ricuh: Mediasi Darurat via WhatsApp Digelar, Akar Masalah Diduga Pelunasan yang Mandek