Bupati Umi Azizah Lantik Sebelas Pejabat Tinggi Pratama di Lingkungan Pemkab Tegal


Nusaperdana.com, Slawi - Bupati Tegal, Umi Azizah melantik dan pengambil Sumpah Jabatan sebelas Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama atau esselon II dilingkungan Pemkab Tegal pada hari Selasa (3/03/2020) bertempat di Aula Rapat Bupati. berdasarkan Surat Keputusan Bupati Tegal Nomor ; 821.2 /295 Tahun 2020 Tentang Pemberhentian dan Pengangkatan dari dan dalam Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama di lingkungan Pemkab Tegal.

Tujuh Pejabat Tinggi Pratama pergeseran,
1. Suharinto, S.Sos, M.Si kepala Dipora dan Pariwisata Jabatan baru Kepala Satpol PP, 2. Drs. M. Berlian Adjie, MM Kasatpol PP jabatan baru Staf Ahli Bupati bidang Pembangunan, Perekonomian dan Keuangan
3. Ir. Khofifah, MM Kepala Dinas Tan KP jabatan baru Ka Kelautan, Perikanan dan Peternakan. 4. Ir. TOTO Subandrio, MM. ka kelautan, Perikanan dan Peternakan jabatan baru Ka Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan. 5. Bambang Kusnandar Aribawa, SP, M.Si Inspektur Kab. Tegal jabatan baru Ka Bappeda dan Litbang. 6. Prasetiawan, SH M.Hum Kadispermasdes jabatan baru Inspektur Kab. Tegal. 7. Zaenal Djasmin, S,Sos,MM Kadinperkimtaru jabatan baru Ka Pelaksana BPBD

Sementara empat jabatan tinggi pratama baru di isi oleh 1. Akhmad Wasari,S.Pd, MM Sekdin P dan K jabatan baru Kepala Dinas P dan K. 2. Mukhtar Mawardi, SKM, M.Kes Kabag Ekbang jabatan baru Kepala DLH, 3. Drs. Akhmad Uwes Qoroni, MT Sekdishub jabatan baru Kadishub. 4. Amir Mahmud, SE, M.Si Sekretaris BPKAD Kabupaten Tegal jabatan baru Kepala BPKAD Kabupaten Tegal.

Pengambilan sumpah oleh Bupati Tegal dilanjut dengan berita acara penandatangan sumpah oleh Umi Azizah selaku pengambil dilanjutkan perwakilan yang diambil sumpah saksi pertama Drs Agus Subagyo,MM, saksi ke dua Drs. Abasari, M.Hum dilanjutkan pembacaan Fakta Integritas oleh perwakilan dari pejabat terlantik yaitu Ir Toto Subandrio, MM.

"Semangat mengabdikan diri sebagai pelayan publik, pelayan masyarakat terutama saudara saudara yang baru saya lantik ambil sumpah janji jabatannya sebagai pejabat tinggi dilingkungan Pemkab Tegal," kata Umi dalam sambutannya.

Berkali-kali ia menyampaikan bahwa penyelenggaraan pelayanan publik dihadapkan pada situasi yang menuntut perubahan cepat di masyarakat yang bergerak dengan seiring kemajuan Teknologi informasi menguatnya literasi dimasyarakat telah membawa perubahan pada nilai yang membentuk tatanan baru di masyarakat yang menempatkan harapan global sebagai standar baku pelayanan publik yang bermutu.

Era internet of thinks telah membuka ruang bagi siapa saja menilai membangun persepsi dan opini membandingkan kualitas dan tingkat kepuasan publik akan layanan pemerintah dan mengunggahnya di media sosial.

Limbah di karangdawa yang mencuat di media sosial pada awal tahun 2019 yang langsung bupati umi respon dan inspeksi langsung kelokasi, namun kelambanan penanganan kasus oleh dinas dan pihak terkait, masalah tersebut kembali mencuat.

Tidak jarang media akun OPD dimension warga net berkali kali tapi karena masih slow respon, tidak segera ada respon dan keputusan, maka kekesalan warga mereka wujudkan lewat aksi demontrasi yang gaungnya sampai kementerian.

"Keberadaan preser group ini sangat nembantu membuka mata hati dan telinga kawan-kawan kita di OPD sehingga mereka mau bergerak karena sudah bergulir keranah publik dan menyita perhatian banyak pihak," ucapnya.

Dari pengalaman ini Bupati Umi ingin mengingatkan sekecil apapun permasalahan yang disampaikan warga, apalagi sampaikan lewat jalur yang benar melalui aplikasi lapor Bupati, maka siapa saja harus menindaklanjutinya secara tuntas.

Satu hal lagi yang menjadi remainder bagi kita bahwa internet of things of shifting telah menggeser pola masyarakat kita menjadi sangat terbuka tanpa batas dan realtime

Umi menyimpulkan birokrasi di pemkab tegal berbelit belit saling lempar, hasil survey indek persepsi maladministrasi ombudsman RI yang menyebutkan 79.4% masyarakat bersedia melapor jika menemui maladminitrasi pelayanan publik.

Keberanian masyarakat untuk melaporkan pelayanan publik yang tidak sesuai dengan azaz ini menunjukan meningkatnya kesadaran pentingnya pelayanan publik yang baik dan berkualitas.

Dari kondisi faktual tersebut bupati Umi ingin menekankan bahwa kita harus segera berlari cepat kita harus mendisrupsi diri, juga organisasi kita untuk nengejar ketertinggalan, benahi S.O.P dan kendalikan betul penerapan standar minimalnya.

Masih kata Umi bahwa tempatkan penggunaan perangkat teknologi informasi bukan hanya sebagai alat bantu dalam bekerja akan tetapi harus menjadi budaya kerja bersama.

Kuncinya terletak pada integritas dan kompetensi yang bagus dari memimpin Organisasi Perangkat Daerah sehingga bisa bekerja dengan baik.

"Saya yakin bahwa saudara saudara adalah orang orang yang berpengalaman, memiliki kompetensi dan pengalaman yang bagus, hingga lulus dalam seleksi kompetensi terbuka jabatan pimpinan tinggi pratama. Bagi bapak ibu yang bergeser saya sangat paham pergeseran dari satu OPD ke OPD yang lain adalah hal yang biasa. Kalau ada catatan dari saya atau komplain dari masyarakat termasuk pengaduan yang tidak direspon, maka tentu akan saya evaluasi dan sepakat saudara untuk siap mundur," katanya.

Hal Ini akan menjadi tradisi dilingkungan birokrasi dipemkab Tegal, Untuk itu pasca pelantikan ini, akan ada perikatan kontrak atau perjanjian kerja khusus yang diminta dibuatkan instrumennya di inspektorat, instrumen pengendalian dan evaluasi baginya.

"Kepada pejabat tinggi pratama Selamat bertugas manfaatkan waktu dan kesempatan memimpin yang saya berikan untuk merancang inovasi yang berdampak kemajuan pegang teguh integritas kedepankan sikap profesional dan lupa tentunya selalu memohon petunjuk kepada Allah SWT, agar selalu sehat panjang usia, tentunya usia yang berkah dibimbing dan diberi kekuatan serta kemampuan di dalam melaksanakan tugas," katanya mengakhiri. (MA)



[Ikuti Nusaperdana.com Melalui Sosial Media]



Tulis Komentar