Diduga Oknum Security PT Musimas keroyok dan Aniaya Tawan Pasaribu

Diduga Oknum Security PT Musimas keroyok dan Aniaya Tawan Pasaribu

Nusaperdana.com, Pelalawan - seorang pekerja sebagai buruh kasar di PT Musimas, Tawan Pasaribu diduga dianiaya Security hingga mengalami luka di kepal.

informasi yang diterima Tim awak media, dari masyarakat tidak lain masih ada ikatan keluarga dari korban Tawan Pasaribu, terjadi penganiayaan karyawan yang sangat sadis di PT Musimas.

Hal itu, Tim wartawan pun tidak basa basi langsung turun kelapangan untuk membuktikan informasi tersebut, setiba di kecamatan Pangkalan kuras awak media berusaha menjumpai  Ade inrayana istri Tawan Pasaribu,

disaat berjumpa dengan Ade inrayana (Ai) menangis terisak Isak karna sudah kehilangan suaminya sejak Jum'at tanggal 1 April 2022, "Tawan pergi pamit sama aku untuk memancing ikan ke sungai," terang Ade inrayana sambil mengeluarkan air mata.

" Ade menyampaikan kalau suaminya Tawan sudah ditahan di Polsek pangkalan kuras, dengan tuduhan diduga melakukan pencurian kabel di PT Musimas. Biarlah di proses dengan hukum yang berlaku, tapi janganlah di aniaya seperti foto yang di kirim ke saya, bagaimapun suami saya itu manusia dan warga negara Indonesia yang mempunyai hak keadilan yang sama,"ungkap Ade.

Tidak disitu saja,Tim media pun beranjak bersama Ade menuju Polsek Pangkalan kuras, dengan tujuan memastikan kebenaran informasi tersebut, dan sekaligus melaporkan penganiayaan yang menimpa suami Ade.

Setelah di Polsek pangkalan kuras, bertemu dengan piket jaga dan bertanyak tujuan apa? ingin menjumpai Kapolsek dan kordinasi kebenarannya, adakah saudara Tawan di tahan di Polsek Ini ? Namun  jawab sang piket, maaf Kapolsek sedang keluar.

tujuan ibuk ini mau buat laporan penganiayaan yang dialami suaminya kepolisi, namun petugas langsung jawabnya oh gitu yah,silahkan dulu kalian tunggu di luar di bawah pohon kayu itu, cetus petugas yang jaga itu.

Setelah 1 jam lebih  menunggu diluar, barulah di panggil masuk ke dalam kantor Polsek pangkalan kuras, dan bertemu dengan anggota Polsek yang sedang bertugas, sembari bertanya ada apa ? Tanyanya

mau buat laporan tentang penganiayaan suami ibuk ini, petugas jaga mengarahkan ke Reskrim ajalah, dia pun langsung menghubungi anggota reskrim, dan tidak lama kemudian datang seorang berwajah sinis menyampaikan ayok kebelakang.

Patut kita sayangkan pelayanan oknum yang Seperti ini. mungkin sudah terbiasa pelayanan yang kurang sopan dan tidak bersahabat dengan masyarakat.

Disaat buk Ade membuat laporan kejadian yang menimpa suaminya, Tim awak media mencoba mencari informasi dan bergegas menuju ke PT Musimas di tengah perjalanan ada warung yang tidak jauh dari PT Musimas, di warung tersebut berjumpa pak RT yang berada di PT Musimas, yang akrab di sebut pak Ajis, dia mengatakan kalau kejadian itu Benar ada, security datang kerumah memberikan HP nya,karna pihak polsek pangkalan kuras mau bicara dengan saya mempertanyakan kedua  orang yang kabur saat itu.ada Pak RT melihat dua orang atas nama Karman dan Alan masuk kerumah ? ya saya tidak melihat.jawab Ajis

Di tempat terpisah wartawan berusaha menkonfirmasi tokoh masyarakat bernama  Parlaungan Harahap dan Rahmat warga pangkalan kuras, ia sangat menyayangkan tindakan oknum Security yang melakukan penganiayaan tersebut, semestinya itu tidak boleh terjadi.karna security itu adalah satuan pengamanan/satpam bukan untuk melakukan penganiayaan atau menghakimi ini jelas lari dari Tupoksinya Tegas Rahmat dengan nada kesal.

Senada disampaikan Harahap, kalaulah Tawan itu salah, silakan di serahkan ke penegak hukum. bagi pelaku yang menganiaya minta ke polisian agar tangkap dan di proses dengan hukum yang berlaku sebut Harahap".

lagi Parlaungan Harahap selaku Tokoh masyarakat berharap kepada bapak kapolres pelalawan AKBP Guntur Muhammad Thariq SIK, terkususnya jajaran Polsek pangkalan kuras  agar menindak tegas dan proses oknum security pelaku Penganiayaan terhadap Tawan Pasaribu.

Rahmat yakin, polisi tidak akan main main. tentunya kepolisian Bisa menjadi Cermin dan panutan bagi Masyarakat dan mari kita mengawal kasus penganiayaan ini sampai terang benderang.cetus Rahmat.(GS).



[Ikuti Nusaperdana.com Melalui Sosial Media]



Tulis Komentar