Kurang Dari 12 Jam, Pelaku Pembunuhan di Kampar Berhasil Diringkus Polisi
Tim Kuasa Hukum PT ABM Adukan SP3 ke Komisi Reformasi Polri
Gubernur Ansar Kukuhkan Pengurus Keluarga Besar Flobamorata Kabupaten Karimun
Nusaperdana.com,Tanjung Pinang - Gubernur Kepulauan Riau H. Ansar Ahmad mengukuhkan Pengurus Keluarga Besar Flobamorata Kabupaten Karimun periode 2022-2025 di halaman Gereja Katolik HKY Sungai Bati Karimun, Senin (14/2).
Flobamorata adalah singkatan dari Flores, Sumba, Timur, Alor, dan Lumbata yang merupakan organisasi sosial yang merupakan pengembangan dari PKF (Persatuan Keluarga Besar Flores)
Gubernur Ansar tiba di lokasi acara disambut tarian, serta syair Maumere. Acara juga disejalankan dengan Peletakan Batu Pertama Sekretariat Keluarga Besar Maumere (KBM) dan Penyerahan Bantuan Alat Pertanian.
Hadir dalam acara tersebut Bupati Karimun Aunur Rafiq, Ketua DPRD Karimun Yusuf Sirat dan anggota DPRD Karimun, Forkopimda Karimun atau yang mewakili, Ketua Umum Keluarga Besar Flobamorata Yohanes Moajeng, Ketua KBM Juliana, Staf Khusus Gubernur Nazaruddin, Ketua OPD Provinsi Kepri, serta tokoh masyarakat dan tokoh agama.
Dalam sambutannya, Gubernur Ansar mengajak semua hadirin untuk bersyukur tinggal di Provinsi Kepri. Dengan posisi strategis berbatasan langsung dengan beberapa negara tetangga. Kepri merupakan wilayah di tengah jalur perdagangan dunia dan 4 choke point.
"Karena itu selalu saya sampaikan, Kepri sejak dahulu menjadi daerah lintasan dan perantauan dari provinsi lain dan sebagian dari mereka bermukim" kata Gubernur Ansar.
Menurut Gubernur, begitu majemuknya suku bangsa di kepri namun dengan penghormatan terhadap adat setempat sebagai payung budaya.
"Sehingga semua suku bangsa dapat hidup berdampingan. Kalau kita dapat manage ini dengan baik. Akan menjadi kekuatan besar untuk pembangunan" imbuh Gubernur.
Terakhir, Gubernur berpesan untuk tidak membeda-bedakan suku bangsa. Semua memiliki tanggung jawab dan kewajiban yang sama membangun kepri.
"Ini selalu saya dorong supaya ada rasa senasib sepenanggungan. Karena itulah kehidupan masyarakat Indonesia yang menjadi akar kegotongroyongan bangsa Indonesia" tutupnya.(red/Anes)

Berita Lainnya
Dari Kampar untuk Aceh: Solidaritas Nyata Desa Indra Sakti dengan Rp16,5 Juta dan Dua Ambulans
Etomidate Resmi Jadi Narkotika Golongan II, Pengguna Vape Campuran Kini Terancam Pidana dan Rehabilitasi
Kurang Dari 12 Jam, Pelaku Pembunuhan di Kampar Berhasil Diringkus Polisi
Tenggat Akhir Tahun Membayangi, Proyek Jalan Soebrantas Kampar Mandek Diwarnai Spanduk Ancaman Pidana
Peningkatan Jalan ke Kantor Bupati Kampar Dihentikan Warga, Begini Tanggapan Bupati Ahmad Yuzar
Konflik Lahan 50 Hektar di Kampar Nyaris Ricuh: Mediasi Darurat via WhatsApp Digelar, Akar Masalah Diduga Pelunasan yang Mandek
Libur Nataru Menjelang, Kilang Pertamina Pastikan Tetap Beroperasi Untuk Amankan Kebutuhan BBM
Kasus Pengeroyokan di Kebun Sawit Kampar Naik ke Tahap Penyidikan, Pelaku Diduga Mangkir Panggilan Polisi