Hernitawati: Saat Operasi, JKN-KIS Setia Menemani
Nusaperdana.com, Indragiri Hilir - Keberadaan program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) dirasa sangat berarti dan bermanfaat bagi masyarakat. Hal ini berkaitan dengan prinsip gotong royong yang diterapkan oleh BPJS Kesehatan sebagai penyelenggara JKN-KIS. Gotong royong sendiri merupakan suatu tindakan yang sudah melekat pada setiap lapisan masyarakat Indonesia. Melalui gotong royong program JKN-KIS, iuran peserta yang sehat dapat menolong peserta lain yang sakit.
Hal inilah yang dirasakan oleh Hernitawati (52) sebagai peserta dengan segmen pekerja penerima upah (PPU) PNS. Di tengah masa pandemi saat ini, Hernitawati berbagi tentang pengalamannya yang ditemani program JKN-KIS ketika sakit.
“Sudah cukup lama saya terdaftar menjadi peserta JKN-KIS, sebelumnya nama programnya masih Askes. Jadi, saya menderita Diabetes dari tahun 2012, pada saat itulah kaki saya pernah dioperasi. Sejak itu pula saya menggunakan JKN-KIS ketika berobat dan sudah melakukan operasi beberapa kali,” ujar Hernitawati.
Hernitawati mengungkapkan jika ia terbantu dengan adanya program JKN-KIS, karena selama dirawat ia tidak mengeluarkan biaya sama sekali.
“Terakhir pada bulan januari kemarin kaki saya infeksi karena ada pekerjaan yang cukup berat, jadi harus dioperasi lagi. Kemudian pada akhir bulan februari, saya mengeluh sakit mata akibat Diabetes dan akhirnya dilakukan operasi mata. Awalnya saya ragu, karena belum lama jaraknya dengan operasi sebelumnya. Tetapi mengingat mata saya penglihatannya sudah kabur sekali, akhirnya diputuskan untuk operasi dan biayanya juga ditanggung,” lanjutnya.
Kesehatan merupakan hal yang sangat penting, maka dari itu adanya jaminan kesehatan sendiri juga sama pentingnya karena bertujuan untuk memelihara kesehatan. Sebab, resiko terserang penyakit bisa datang pada setiap orang tanpa memandang usia.
Hernitawati mengucapkan terimakasih karena JKN-KIS selalu menemaninya ketika sakit dan berharap program JKN-KIS tetap ada agar dapat menjaga kesehatan masyarakat. Ia pun mengaku mendapat pelayanan kesehatan dengan cukup baik.
”Selama ini saya mendapatkan pelayanan rawat inap kelas I, dan untuk pelayanannya sejauh ini baik. Kalau masalah menunggu lama karena antri waktu berobat, pasti pernah mengalami, tapi itu tidak menjadi masalah. Namanya antrian ya wajar dan dipahami saja, pada akhirnya kan tetap dilayani,” tutup Hernitawati.

Berita Lainnya
Dari Kampar untuk Aceh: Solidaritas Nyata Desa Indra Sakti dengan Rp16,5 Juta dan Dua Ambulans
Etomidate Resmi Jadi Narkotika Golongan II, Pengguna Vape Campuran Kini Terancam Pidana dan Rehabilitasi
Kurang Dari 12 Jam, Pelaku Pembunuhan di Kampar Berhasil Diringkus Polisi
Tenggat Akhir Tahun Membayangi, Proyek Jalan Soebrantas Kampar Mandek Diwarnai Spanduk Ancaman Pidana
Peningkatan Jalan ke Kantor Bupati Kampar Dihentikan Warga, Begini Tanggapan Bupati Ahmad Yuzar
Konflik Lahan 50 Hektar di Kampar Nyaris Ricuh: Mediasi Darurat via WhatsApp Digelar, Akar Masalah Diduga Pelunasan yang Mandek
Libur Nataru Menjelang, Kilang Pertamina Pastikan Tetap Beroperasi Untuk Amankan Kebutuhan BBM
Kasus Pengeroyokan di Kebun Sawit Kampar Naik ke Tahap Penyidikan, Pelaku Diduga Mangkir Panggilan Polisi