Kadis Pangan Labuhanbatu Tidak Transparan Tentang Program Peningkatan Ketahanan Pangan Rp 1 Miliar Lebih

Kadis Pangan Labuhanbatu Tidak Transparan Tentang Program Peningkatan Ketahanan Pangan Rp 1 Miliar Lebih

Nusaperdana.com, Labuhanbatu - Kepala Dinas Pangan Pemkab Labuhanbatu Sarifuddin Harahap tidak transparan dalam pelaksanaan program peningkatan ketahanan pangan tahun 2019  senilai Rp 1.088.839.600.  Sikap tidak transparan itu ditandai dengan ketidaksediaannya menjawab pertanyaan terkait realisasi program tersebut.

      
Data yang dihimpun Senin (09/03/22) menyebutkan, dana program peningkatan ketahanan pangan tersebut digunakan untuk melaksanakan 12 kegiatan. 
        
Adapun jenis kegiatan dan rincian alokasi dananya yakni,  kegiatan penanganan daerah rawan Pangan Rp 90.000.000, analisis dan pola konsumsi dan suplai Pangan Rp 75.247.500, analisis rasio jumlah penduduk terhadap jumlah kebutuhan pangan Rp 56.045.600, laporan berkala kondisi ketahanan pangan Rp 6 juta dan kegiatan pemanfaatan pekarangan untuk pengembangan pangan Rp 127.740.000.
     
Kemudian, kegiatan pemantauan dan analisis akses harga pangan pokok Rp 60.210.000, pengembangan cadangan pangan Rp 71.692.500, pengembangan desa mandiri pangan Rp 71.029.000, pengembangan lumbung pangan desa Rp 100.000.000, pengembangan model distribusi pangan yang efisien Rp 50 juta.

Selanjutnya, kegiatan, peningkatan mutu dan keamanan pangan Rp 58 juta dan terakhir kegiatan penyuluhan sumber pangan alternatif/ lomba pangan lokal dan pameran makanan tradisional Rp 322.875.000.

Adapun jenis belanja dari 12 kegiatan itu, didominasi belanja barang dan jasa. Hanya sebesar Rp 375.000 digunakan untuk belanja pegawai yakni pada kegiatan laporan berkala kondisi ketahanan pangan.

Wartawan telah melakukan konfirmasi tertulis pada kepada Kadis Pangan Sarifuddin Harahap tertanggal 30 Maret 2022 lalu tentang program itu  Surat konfirmasi tersebut juga ditembuskan kepada Sekda Ir. Muhammad Yusuf Siagian, MMA.  Adapun yang dipertanyakan antara lain, dimana saja 12 itu dilaksanakan, kapan pelaksanaannya, apa jenis belanja barang dan jasa yang diadakan dan siapa pula yang mengadakannya dan apa pula hasil dari kegiatan- kegiatan yang menyedot uang rakyat miliaran rupiah itu.
      
Sayangnya, hingga saat ini, sudah satu bulan lebih berlalu sejak dikonfirmasi, Kadis Pangan Sarifuddin Harahap tidak kunjung memberikan jawaban baik lisan maupun tertulis. Tentu saja, sikap tidak transparannya Kadis Pangan terkait program tersebut, menimbulkan tanda tanya.(IS)



[Ikuti Nusaperdana.com Melalui Sosial Media]



Tulis Komentar