Di Penghujung Tahun, Bupati Siak Lantik Sekcam Lubuk Dalam
Kurang Dari 12 Jam, Pelaku Pembunuhan di Kampar Berhasil Diringkus Polisi
Ketua TP PKK Buka Kegiatan Penyusunan Materi KIE
Nusaperdana.com, Labuhanbatu - Ketua Tim Penggerak PKK Labuhanbatu dr. Hj. Maya Hasmita, Sp. OG., MKM membuka kegiatan penyusunan penyusunan materi komunikasi informasi dan edukasi (KIE) konteks kearifan lokal dan khas daerah Labuhanbatu, di aula PKK Labuhanbatu, Kamis (23/06/2022).
Kegiatan ini terlaksana berkat kerjasama antara Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) bekerjasama dengan Sahabat Bunda Maya (SBM) Labuhanbatu.
Maya Hasmita mengatakan , dengan penyusunan bahan KIE ini, kedepan diharapkan dapat memudahkan aktivis atau komunitas untuk bisa memilih, mengembangkan dan memproduksi bahan KIE.
"Tentunya, disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat setempat, terutama menggunakan bahasa dan gambar yang mudah dimengerti" katanya.
Plt Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Hj. Tuti Noprida Ritonga, S.Si., Apt. MM mengatakan , penyusunan ini mengangkat tema perlindungan bagi perempuan dan anak, dengan sasarannya adalah anak, orang tua, guru, dan juga masyarakat lainnya.
Tampak hadir dalam kegiatan ini Ketua Dewan Kesenian Labuhanbatu Ramadan Chandra, Ketua Sahabat Bunda Maya Erni Zulita, pengurus Sahabat Bunda Maya, remaja milenial Labuhanbatu dan tamu undangan lainnya.(IS)

Berita Lainnya
Di Penghujung Tahun, Bupati Siak Lantik Sekcam Lubuk Dalam
Proyek Jalan Utama Kantor Bupati Kampar Senilai Rp4 Miliar Terancam Mangkrak
Dari Kampar untuk Aceh: Solidaritas Nyata Desa Indra Sakti dengan Rp16,5 Juta dan Dua Ambulans
Etomidate Resmi Jadi Narkotika Golongan II, Pengguna Vape Campuran Kini Terancam Pidana dan Rehabilitasi
Kurang Dari 12 Jam, Pelaku Pembunuhan di Kampar Berhasil Diringkus Polisi
Tenggat Akhir Tahun Membayangi, Proyek Jalan Soebrantas Kampar Mandek Diwarnai Spanduk Ancaman Pidana
Peningkatan Jalan ke Kantor Bupati Kampar Dihentikan Warga, Begini Tanggapan Bupati Ahmad Yuzar
Konflik Lahan 50 Hektar di Kampar Nyaris Ricuh: Mediasi Darurat via WhatsApp Digelar, Akar Masalah Diduga Pelunasan yang Mandek