Merasa Bukan Haknya Warga Gowa Kembalikan Bantuan
Nusaperdana.com, Gowa Sulsel - Saat masyarakat berlomba-lomba untuk mendapatkan bantuan dari pemerintah, apalagi di pandemi virus corona atau covid-19 menyebar.
Irma, salah seorang warga Dusun Bontocinde, Desa Bontoramba, Kecamatan Pallangga, Kabupaten Gowa justru memilih mengembalikan paket sembako yang disalurkan Pemerintah Kabupaten Gowa melalui pemerintah desa.
Pilihan untuk mengembalikan bantuan sosial pemerintah itu lantaran ia telah mendapatkan bantuan dari Program Keluarga Harapan (PKH) Kementerian Sosial.
"Diluar sana masih ada orang yang lebih berhak dan lebih layak mendapatkan. Tidak halal ji juga kalau bukan hakku saya makan, makanya saya kembalikan,"jelasnya saat ditemui di rumahnya, Jumat (8/5/20).
Ia menjelaskan, bantuan PKH yang diterimanya secara reguler sudah cukup membantu kebutuhan keluarganya. Ia pun telah menerima bantuan tersebut selama tiga kali yaitu pada bulan pertama atau Februari 2020 kemarin dirinya mendapat Rp300.000, kemudian di bulan kedua mendapat Rp400.000 dan pada bulan ketiga mendapat Rp150.000.
Keputusan Irma yang kesehariannya menjadi ibu rumah tangga ini setelah mendapat informasi dari suaminya bahwa penerima PKH tidak boleh mendapatkan bantuan lainnya, dengan kata lain mendapat dua jenis bantuan pada satu penerima.
"Karena tidak boleh mendapat dua bantuan makanya saya mengembalikan," tegasnya.
Sementara, Pelaksana Harian (Plh) Kepala Desa Bontoramba yang juga Sekretaris Camat Pallangga, Syahrial sangat mengapresiasi keputusan yang dilakukan oleh warganya tersebut.
Ia pun telah melaporkan hal tersebut ke Camat Pallangga untuk diteruskan ke Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan.
"Bapak bupati memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada ibu Irma, beliau pun mengarahkan kami untuk memberikan perhatian kepada ibu ini secara pribadi karena kejujurannya,"katanya.
Hal senada juga diungkapkan Camat Pallangga Taufik M Akib. Keputusannya mengembalikan paket sembako lantaran telah mendapatkan bantuan program sosial dianggap sebuah kejujuran.
Apalagi menurut Taufik, warganya tergolong masyarakat pra sejahtera tetapi rela mengembalikan bantuan sembako dari pemerintah untuk diserahkan kembali ke masyarakat yang lebih membutuhkan.
"Ini merupakan contoh yang patut diteladani bagi kita semua untuk membantu warga yang membutuhkan bantuan, menolong orang dalam kesusahan. Apalagi di bulan suci ramadan, terlebih lagi ditengah pandemi Covid-19 ini," harapnya. (amir)

Berita Lainnya
Dari Kampar untuk Aceh: Solidaritas Nyata Desa Indra Sakti dengan Rp16,5 Juta dan Dua Ambulans
Etomidate Resmi Jadi Narkotika Golongan II, Pengguna Vape Campuran Kini Terancam Pidana dan Rehabilitasi
Kurang Dari 12 Jam, Pelaku Pembunuhan di Kampar Berhasil Diringkus Polisi
Tenggat Akhir Tahun Membayangi, Proyek Jalan Soebrantas Kampar Mandek Diwarnai Spanduk Ancaman Pidana
Peningkatan Jalan ke Kantor Bupati Kampar Dihentikan Warga, Begini Tanggapan Bupati Ahmad Yuzar
Konflik Lahan 50 Hektar di Kampar Nyaris Ricuh: Mediasi Darurat via WhatsApp Digelar, Akar Masalah Diduga Pelunasan yang Mandek
Libur Nataru Menjelang, Kilang Pertamina Pastikan Tetap Beroperasi Untuk Amankan Kebutuhan BBM
Kasus Pengeroyokan di Kebun Sawit Kampar Naik ke Tahap Penyidikan, Pelaku Diduga Mangkir Panggilan Polisi