Ngabuburit, Klub PST Kecamatan Seberida, Isi dengan Kegiatan Latihan Bersama


Nusaperdana.com, Seberida - Banyak kegiatan untuk menunggu waktu berbuka puasa. Dalam istilah yang lazim kita sebut menunggu waktu berbuka puasa yaitu istilah ngabuburit. Ngabuburit ini sendiri asal kata dari bahasa Sunda yaitu menunggu waktu berbuka atau kalimat "ngalantung ngadagoan burit" berarti bersantai sambil menunggu waktu sore. Sebab, ngabuburit memiliki kata dasar "burit" yang memiliki arti sore hari.

Seiring berjalannya waktu, istilah ngabuburit kemudian digunakan untuk menyebut kegiatan yang dilakukan pada sore hari untuk menunggu waktu berbuka puasa.berbuka di Indonesia sendiri sering disebut dengan istilah Ngabuburit.

Ngabuburit atau tradisi menunggu berbuka puasa ini biasanya diisi dengan kegiatan berburu takjil, melakukan kegiatan sosial, atau sekadar berkumpul bersama kerabat dan sahabat.

Bagi anda yang berdomisili di kawasan Indragiri Hulu misalnya, ada beberapa tempat yang bisa dijadikan tempat ngabuburit, seperti Danau Raja, Danau Meduyan, RTH Rengat dan tempat-tempat lainnya yang bisa dijadikan untuk bersantai.

Lantas, apa arti ngabuburit? Bagaimana asal-usul ngabuburit hingga menjadi tradisi unik saat Ramadhan di Indonesia?

Jika menilik Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kita tidak akan menemukan arti kata ngabuburit. Pasalnya, kata ngabuburit diketahui berasal dari bahasa Sunda.
Arti kata ngabuburit dapat ditemukan di Kamus Bahasa Sunda.

Berdasarkan Kamus Bahasa Sunda yang diterbitkan oleh Lembaga Bahasa dan Sastra Sunda (LBSS), kata ngabuburit berasal dari kalimat "ngalantung ngadagoan burit".

Kalimat "ngalantung ngadagoan burit" berarti bersantai sambil menunggu waktu sore. Sebab, ngabuburit memiliki kata dasar "burit" yang memiliki arti sore hari.

Seiring berjalannya waktu, istilah ngabuburit kemudian digunakan untuk menyebut kegiatan yang dilakukan pada sore hari untuk menunggu waktu berbuka puasa.

Nah, selain kegiatan diatas, olahraga juga merupakan salah satu kegiatan untuk menunggu waktu berbuka. Seperti yang dilakukan sebagian para pemuda yang berada di Kecamatan Seberida, Kabupaten Idragiri Hulu. 

Hampir setiap sorenya para pemuda yang tergabung di Klub "Persatuan Sepak Takraw (PST) Kecamatan Seberida, melakukan olahraga sepak takraw di lapangan desa Seresam. 

Dari sekian banyak lapangan sepak takraw di kecamatan Seberida, lapangan desa Seresam merupakan salah satu lapangan yang sering dijadikan untuk ngabuburit.

Di lapangan tersebut bukan hanya para pemuda belaka yang bermain, melainkan mereka yang berusia dikatagorikan sudah berumurpun yang hobby dengan olahraga ini masih aktif untuk melakukan kegiatan, bahkan mereka sudah ada yang berusia diatas 50 tahun, masih tetap eksis. 

Ini menunjukan olahraga sepak takraw di kecamatan Seberida memang sangat digandrungi oleh semua kalangan dan banyak peminatnya. 

Namun sangat disayangkan, untuk Klub PST kecamatan Seberida sendiri sejauh ini belum mempunyai lapangan sepak takraw tersendiri. Mereka masih menumpang bermain di desa-desa yang ada lapangan sepak takrawnya. 

Hal ini seperti yang disampaikan oleh salah satu pengurus Klub PST kecamatan Seberida Mardiansyah saat ditemui disela kegiatan, Senin sore (3/5) di lapangan sepak takraw desa Seresam. 

" Memang sejauh ini kami belum mempunyai lapangan tersendiri, ya kalau latihan masih ikut menumpang di desa-desa yang ada lapangannya. Untuk itu kami dari klub PST Kecamatan Seberida mengajukan permohonan kepada pihak kecamatan untuk dapat mengijinkan di halaman kantor camat, sebagian untuk dijadikan lapangan takraw, dan Alhamdulilah hal itu sudah diperbolehkan dan diijinkan oleh Bapak Camat," ujarnya. 

Namun yang menjadi kendala saat ini kata Mardiansyah, masalah dana untuk pembangunan lapangan itu sendiri. Menurut dia, untuk pembangunan lapangan takraw yang standar nasional membutuhkan dana sekitar sepuluh jutaan. 

Untuk itu pihaknya atas kesepakatan bersama baik pengurus maupun anggota, untuk membuat proposal dan diajukan kepada para donatur yang berkoponten didalam hal ini, seperti kepada perusahaan, instansi, pelaku usaha dan sebagian kepada anggota dewan yang berdomisili di wilayah kecamatan Seberida. 

" Sebagian proposal telah kita ajukan, dan Alhamdulilah ada yang respon seperti dari Kopsa Usaha Manunggal Desa Seresam dan Bapak Mulyanto anggota DPRD Inhu akan membantu pembangunan lapangan takraw tersebut, ini semua demi kemajuan olahraga takraw khususnya di kecamatan Seberida," tutur Mardiansyah. 

Mardiansyah berharap, ada donatur-donatur lainnya yang mau menyumbangkan untuk pembangunan lapangan takraw tersebut. " Insya Allah kalau dana dan materialnya sudah terkumpul dari para donatur, kita ingin selepas lebaran ini pembangunan lapangan dimulai," tutupnya. (Karto)



[Ikuti Nusaperdana.com Melalui Sosial Media]



Tulis Komentar