Kurang Dari 12 Jam, Pelaku Pembunuhan di Kampar Berhasil Diringkus Polisi
Plt Kepala Disdagtri Inhil Jelaskan Penyebab Melonjaknya Harga Gula
Nusaperdana.com, Tembilahan - Plt Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagtri) Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Dhoan Dwi Anggara membenarkan saat ini ada beberapa toko yang menjual gula dengan harga tinggi.
Bahkan, ada yang sampai dengan Rp 15.000 -18.000 per kilogram. Harga ini jauh di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan, yaitu Rp 12.500 per kilogram.
"Tidak bisa dipungkirilah pasti sudah ada (kenaikan harga) di pasaran , karena dari distributor menjual (sudah) di atas Rp 15.000 per kilogram, sehingga harga kesepakatan ritel untuk menjual gula tidak di atas Rp 12.500 per kilogram," katanya usai mengikuti Video Conference di Kantor Diskominfo Inhil, Rabu (15/4/2020).
Dia meyakini, motif kenaikan harga gula yang dilakukan oleh pengusaha gula lantaran masih menunggu impor. Sebab, kucuran impor gula sangat dibutuhkan bagi ritel untuk memberikan harga dibawah HET.
Tidak dipungkiri, pengusaha ritel juga memiliki anggaran untuk membayar operasional, sehingga kenaikan harga merupakan cara ritel agar tidak rugi.
Untuk itu, atas nama pemerintah, dia menghimbau dan mengajak bersama-sama berupaya melakukan antisipasi agar harga komoditas tidak bergejolak.
"Tapi memang ada beberapa komoditas yang agak telat atau langka, misal gula eceran sekitar sekarang Rp 18.000 per kg," tutupnya. (safar)

Berita Lainnya
Proyek Jalan Utama Kantor Bupati Kampar Senilai Rp4 Miliar Terancam Mangkrak
Dari Kampar untuk Aceh: Solidaritas Nyata Desa Indra Sakti dengan Rp16,5 Juta dan Dua Ambulans
Etomidate Resmi Jadi Narkotika Golongan II, Pengguna Vape Campuran Kini Terancam Pidana dan Rehabilitasi
Kurang Dari 12 Jam, Pelaku Pembunuhan di Kampar Berhasil Diringkus Polisi
Tenggat Akhir Tahun Membayangi, Proyek Jalan Soebrantas Kampar Mandek Diwarnai Spanduk Ancaman Pidana
Peningkatan Jalan ke Kantor Bupati Kampar Dihentikan Warga, Begini Tanggapan Bupati Ahmad Yuzar
Konflik Lahan 50 Hektar di Kampar Nyaris Ricuh: Mediasi Darurat via WhatsApp Digelar, Akar Masalah Diduga Pelunasan yang Mandek
Libur Nataru Menjelang, Kilang Pertamina Pastikan Tetap Beroperasi Untuk Amankan Kebutuhan BBM