Temuan LHP di Disdikpora Kampar Tahun 2023 Disaat Aidil Plt Kadis
Diduga Kades Kijang Jaya Jual 1 Unit Ruko Milik Desa
Program Bedah RTLH, Tepat Sasaran Atau Sebaliknya?

Nusaperdana.com, Tanjungpinang - Ketika di temui di Kantor Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Pertamanan Kota Tanjungpinang, dalam sesi wawancara terbatas dengan wartawan media ini, Rabu (15/5/2024) Kepala Dinas Perkim, Agustiawarman, S.Sos,MM mengungkapkan sorotan terhadap permasalahan yang membelit bantuan rumah yang tak layak huni. Agustiawarman menegaskan bahwa segala laporan terkait rumah yang layak mendapatkan bantuan harus memiliki akurasi yang tinggi dan mencerminkan kebutuhan yang sesungguhnya.
Menurutnya, laporan laporan ini datang dari ketua RT di masing-masing wilayah, yang kemudian dialihkan ke kantor kelurahan sebelum disurvei oleh SKPD terkait. Proses ini dianggap krusial untuk memastikan bahwa bantuan yang disalurkan betul-betul sampai kepada mereka yang membutuhkannya, tanpa terjadi penyimpangan atau penyalahgunaan, tegas dia
Dikatakannya lagi, program bedah rumah tidak layak huni ini akan di prioritaskan bagi kelurahan yang masuk dalam kawasan kumuh dan kita sudah minta database RTLH dari kelurahan yang berdasarkan usulan usulan kelurahan untuk rumah tidak layak huni, sebagian kelurahan sudah menjawab dan memberikan data tersebut, terangnya.
Namun, pertanyaan mendasar masih terlintas: Apakah proses ini benar-benar memastikan bahwa bantuan tersebut tepat sasaran? Ataukah ada potensi tertinggalnya rumah-rumah yang sebenarnya layak mendapatkan bantuan? Inilah yang akan menjadi fokus utama dalam sebuah pertanyaan mendatang.
Pada tempat terpisah, Agustri (46) melalui istrinya Rosi (40th) warga tidak mampu tinggal di lingkungan RT 01/ RW 10 Kelurahan Kampung Bulang, Kota Tanjungpinang ini mengisahkan, ia bersama anaknya yang masih balita menempati rumah tidak layak di tempati. Yang mana atap pada bocor serta kayu, papan dinding dinding di kamar sudah pada hancur semua.
"Di saat hujan rumah kami banjir, air tergenang dari depan sampai belakang. Apalagi saat hujan tengah malam, kami tak dapat tidur karna harus membuang air yang kebanjiran di lantai," Ujarnya.
Kami sangat berharap kepada RT dan pemerintah untuk mendapatkan bantuan bedah rumah serta memberikan kami solusi agar bisa terjawab masalah rumah kami yang belum pernah dapat bantuan bedah RTLH.
Lanjutnya menceritakan, orang tua kami juga asli orang kampung Bulang sini. Rumah yang kami tempati sekarang pun peninggalan Alm ayah dan emak kami, ujarnya kepada media ini.
Masyarakat berharap, bahwa bantuan rumah yang tak layak huni atau rumah dengan kondisi yang sangat memprihatinkan dapat terjawab, tak hanya menjadi slogan, tetapi benar-benar menjadi solusi bagi mereka yang sangat mengharapkannya. (Anes)
Berita Lainnya
Malam Puncak HUT Bhayangkara ke-79 Polres Bengkalis Pecah, Deretan Tokoh Hadir, Ribuan Masyarakat Tumpah Ruah di Simpang Jengkol
Polsek Siak Pastikan Situasi Aman dan Kondusif Saat Patroli Kamtibmas Pasca Unjuk Rasa di PT. SSL
Temuan LHP di Disdikpora Kampar Tahun 2023 Disaat Aidil Plt Kadis
Diduga Kades Kijang Jaya Jual 1 Unit Ruko Milik Desa
Langkah Nyata Kapolsek Tapung Hilir di Hari Bhayangkara ke 79: Jaga Gajah Liar dan Lindungi Warga
Kades Air Hitam: Kita Ke Kejati Riau Memenuhi Undangan Tim Satgas PKH Untuk Klarifikasi
Sinergi Polri dan Desa: Pembagian BLT di Tapung Lestari Berjalan Aman dan Tertib
Bupati Bengkalis Sambut Kedatangan Kafilah Kabupaten/Kota se-Riau di Malam Ta'aruf Pelantikan Dewan dan Majelis Hakim