Jakarta - Kurs rupiah di pasar spot pada perdagangan, Rabu (8/5/2018) pagi, melemah terhadap dolar AS setelah di sesi sebelumnya melaju positif. Mata uang Garuda terpantau harus masuk kembali ke level psikologis Rp14.300. Data Bloomberg pukul 09.36 WIB menunjukkan, rupiah terdepresiasi 22 poin atau 0,15 persen menjadi Rp14.302 per dolar AS dari sesi terakhir kemarin Rp14.280 per dolar AS. Laju pergerakan harian rupiah tercatat Rp14.289-14.302 per dolar AS dengan level pembukaan di Rp14.289 per dolar AS. Yahoo Finance mencatat, rupiah menguat 15 poin atau 0,10 persen menjadi Rp14.290 per dolar AS dari posisi terakhir sebelumnya Rp14.305 per dolar AS. Saat dibuka, rupiah diperdagangkan di Rp14.305 per dolar AS dengan rentang pergerakan harian Rp14.285-14.305 per dolar AS. Berdasarkan laporan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia, rupiah menguat 4 poin menjadi Rp14.305 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.309 per dolar AS. Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan, nilai tukar rupiah hari ini akan bergerak di kisaran Rp14.260-14.330 per dolar AS. Pergerakan rupiah masih berpotensi melemah terhadap dolar AS. Dia menyatakan, pasar kembali mencari aset aman karena kekhawatiran terhadap hasil negosiasi dagang AS dan China yang akan dimulai Kamis mendatang dan penegasan pejabat AS bahwa ancaman kenaikan bea impor memang akan diterapkan hari Jumat bila negosiasi tidak seperti yang diharapkan. "Rupiah bisa kembali tertekan terhadap dolar AS dengan potensi kisaran di Rp14.260-14.330," ujarnya kepada iNews.id, Rabu (7/5/2019). Kendati demikian, pada pagi ini akan dirilis data neraca perdagangan China periode April 2019 yang bila surplusnya meningkat dapat menahan laju pelemahan rupiah hari ini.