Satu Setengah Tahun Jalani Cuci Darah, Usnaini Andalkan JKN-KIS
Nusaperdana.com, Indragiri Hilir - Usnaini (35) merupakan salah seorang warga Tembilahan yang menjadi Peserta Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) dari segmen Penerima Bantuan Iuran (PBI) yang mendapatkan pelayanan kesehatan cuci darah menggunakan JKN-KIS.
Wanita pemilik warung tersebut menceritakan pengalamannya menjalani pengobatan saat sakit dengan mengandalkan Program JKN-KIS.
“Saya terdaftar sebagai peserta JKN-KIS sudah sejak lama dan termasuk peserta yang iurannya dibayarkan Pemerintah. Intinya saya daftar dulu baru sakit, bukan sakit dulu baru buat JKN-KIS. Lalu dalam hitungan dua bulan terdaftar sebagai peserta, saya langsung jatuh sakit,” ceritanya.
Satu setengah tahun berlalu, Usnaini mengungkapkan jika dirinya jatuh sakit dan harus menjalani cuci darah sejak Januari tahun 2019.
“Dari awal periksa dokter mengatakan tensi saya tinggi sehingga harus dirawat. Namun saya menolak, karena saya masih merasa sehat dan masih bisa jalan. Namun setelah beberapa bulan, saya merasa sudah sakit betul. Sebab itulah saya dirawat sekitar 10 hari, itulah pertama kalinya saya dirawat menggunakan JKN-KIS. Dan masuk rawat inapnya itu hanya awal sakit, Alhamdulillah makin kesini sudah cukup sehat dan menjalani cuci darah seminggu sekali saja,” ucapnya.
Ia merasa tidak sia-sia dengan hadirnya JKN-KIS, sebab tidak dapat terbayangkan olehnya jika harus menjalani cuci darah dengan pembiayaan mandiri.
“Istilahnya bagaimana ya jika tidak ada Program JKN-KIS, mungkin dari dulu saya sudah gak ada. Saya juga ngomong sama suami, semenjak ada JKN-KIS berobat menjadi sangat tertolong. Sekali cuci darah hampir Rp 1 juta biaya yang terpakai, selama satu setengah tahun dikalikan seminggu sekali cuci darah, coba fikirkan berapa biaya yang sudah ditanggung BPJS Kesehatan untuk saya, obat pun ditanggung. Meski kelas rawat inap saya berada dikelas 3, namun pelayanan yang didapatkan tetap memuaskan dan tidak dipersulit,” lanjutnya.
Merasa dirinya sangat tertolong dan beruntung, Usnaini menyampaikan harapan kedepannya agar Program JKN-KIS tetap ada. Selain itu, ia juga mengajak masyarakat yang belum terdaftar sebagai peserta JKN-KIS untuk turut merasakan manfaat Program JKN-KIS melalui gotong royong iuran peserta sehat membantu peserta lain yang sakit.

Berita Lainnya
Dari Kampar untuk Aceh: Solidaritas Nyata Desa Indra Sakti dengan Rp16,5 Juta dan Dua Ambulans
Etomidate Resmi Jadi Narkotika Golongan II, Pengguna Vape Campuran Kini Terancam Pidana dan Rehabilitasi
Kurang Dari 12 Jam, Pelaku Pembunuhan di Kampar Berhasil Diringkus Polisi
Tenggat Akhir Tahun Membayangi, Proyek Jalan Soebrantas Kampar Mandek Diwarnai Spanduk Ancaman Pidana
Peningkatan Jalan ke Kantor Bupati Kampar Dihentikan Warga, Begini Tanggapan Bupati Ahmad Yuzar
Konflik Lahan 50 Hektar di Kampar Nyaris Ricuh: Mediasi Darurat via WhatsApp Digelar, Akar Masalah Diduga Pelunasan yang Mandek
Libur Nataru Menjelang, Kilang Pertamina Pastikan Tetap Beroperasi Untuk Amankan Kebutuhan BBM
Kasus Pengeroyokan di Kebun Sawit Kampar Naik ke Tahap Penyidikan, Pelaku Diduga Mangkir Panggilan Polisi