Upaya ini bukan yang pertama bagi Dicoding dalam menggelorakan semangat lewat beasiswa. Beberapa waktu lalu, Dicoding juga membagikan beasiswa bagi mereka yang memiliki keterbatasan ekonomi. Program ini disambut positif dengan angka pelamar yang mencapai ribuan.

"Semoga inisiatif Beasiswa Pemrograman ini dapat menjadi salah satu solusi agar negara kita tetap positif di tengah situasi endemi saat ini. Indonesia jangan takut. Tetaplah produktif," tutur Narenda.

Pada Program Beasiswa ini para pendaftar dipersilakan memilih 1 dari 5 varian beasiswa kelas pemula yang masing-masing berdurasi 30 hari, yaitu:

1. Memulai Pemrograman Dengan Kotlin
2. Memulai Pemrograman Dengan Python
3. Belajar Membuat Aplikasi Kognitif 
4. Belajar Membuat Augmented Reality
5. Belajar Membuat Game untuk Pemula.

Tidak ada kuota ataupun persyaratan khusus, setiap pelamar beasiswa akan mendapatkan kelas pilihan masing-masing selama terdaftar sebagai member di dicoding.com. Menjadi member Dicoding pun tidak dikenakan biaya alias gratis. Seluruh proses pembelajaran hingga konsultasi dilakukan secara online di platform Dicoding.

"Harapan kami, meski mobilitas kian terbatas, seluruh peserta dari Sabang sampai Merauke bisa leluasa dapat belajar tanpa sekat ataupun batasan ruang," tutup Narenda.

Pendaftaran Beasiswa Pemrograman "Indonesia Sehat, Tetap Produktif" berlangsung dari tanggal 10-19 Maret 2020. Untuk informasi lebih lanjut silakan kunjungi halaman program beasiswa di website Dicoding atau media sosial Instagram @dicoding, Facebook Dicoding, Twitter @dicoding, YouTube Dicoding Indonesia.

Sumber : Detik.com /  Editor : Redaksi