Hal ini yang tak disukai Parolo. Ia merasa itu adalah sebuah diskriminasi.

"Lazio punya 5-6 lapangan untuk berlatih dan kami bisa menjaga jarak satu sama lain," ujar Parolo kepada Lazio Style Radio, dikutip Football Italia.

"Protokol yang sedang dicek itu menyangkut keseluruhan tim, tapi harusnya latihan individu di fasilitas klub sendiri tetap diizinkan. Dekrit baru ini justru seperti menghukum kami. Mungkin ada yang tak mau musim ini dilanjutkan," sambungnya.

"Orang bisa kembali pergi ke taman tapi saya tak bisa jogging ke Formello (markas latihan Lazio)? Seluruh olahragawan mestinya diperlakukan sama."

"Saya selalu mendukung atlet Italia yang bertanding di turnamen kelas dunia dan saya setuju mereka harus kembali berlatih, tapi pesepakbola juga harusnya begitu. Setelahnya, bukan kami yang memutuskan kelanjutan musim ini," sambung eks gelandang 35 tahun itu.

Lazio memang menjadi salah satu tim yang ingin musim ini dilanjutkan. Mereka sedang menjadi kandidat juara, berada di posisi kedua klasemen sementara Liga Italia dengan 62 poin, terpaut satu angka dari Juventus di puncak klasemen.