Amerika Mau 'Rebut' Planet dan Bulan, Rusia Berang

Nusaperdana.com, Rusia - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengeluarkan peraturan eksekutif bahwa negaranya berhak menambang bulan ataupun planet dan tak bisa dihalangi aturan internasional. Hal itu membuat Rusia berang.
Aturan dari Trump menyebutkan bahwa AS tidak boleh dihalangi dalam upaya komersialisasi luar angkasa. Sebab, mereka tidak terikat aturan internasional apapun terkait hal itu.
"Warga Amerika harus punya hak untuk terlibat dalam eksplorasi komersial, pengambilan dan penggunaan sumber daya di luar angkasa," bunyi aturan itu, dikutip detikINET dari Guardian.
Namun demikian, menambang Bulan memang bukan perkara mudah dan belum jelas kapan bakal terlaksana. Sejauh ini, belum ada perusahaan yang terang-terangan ingin menambang di satelit Bumi tersebut.
Akan tetapi, lembaga antariksa Rusia, Roscosmos, telah memandang aturan tersebut merupakan upaya untuk membajak planet lain. Padahal antariksa merupakan milik seluruh umat manusia, bukan hak negara tertentu.
"Usaha untuk mengambil alih luar angkasa dan rencana agresif untuk benar-benar merebut teritori planet lain tidak membuat negara-negara menuju kerja sama yang bermanfaat," sebut Roscosmos.
Memang selain Amerika Serikat, Rusia adalah negara yang getol menjelajah antariksa sehingga wajar jika mereka bersuara keras. Meski tidak seseru masa silam, persaingan di antara kedua negara ini tetap sengit.
"Segala upaya untuk melakukan privatisasi angkasa dalam satu bentuk atau lainnya tidak bisa diterima," kata juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov yang dikutip detikINET dari Reuters.
Berita Lainnya
Warga Palestina yang Ditahan Militer Israel Dibebaskan Dengan Kondisi Terluka
Tujuh Strategi Diplomasi Public Relations untuk Meningkatkan Reputasi Suatu Bangsa.
Amerika Serikat Mulai Uji Klinis Vaksin Influenza Universal
Rusia Kecam Aksi Barat Terhadap Iran
Australia tambah bantuan kendaraan lapis baja untuk Ukraina
Israel Hancurkan Bangunan Sekolah di Palestina di Tepi Barat
PM Inggris Sebut China Ancaman Terbesar Ekonomi Dunia
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy Pecat Komandan Militer Senior Ditengah Serangan Rusia