Kurang Dari 12 Jam, Pelaku Pembunuhan di Kampar Berhasil Diringkus Polisi
Tim Kuasa Hukum PT ABM Adukan SP3 ke Komisi Reformasi Polri
Bahas Konflik Agama, Dul Musrid: Kehadiran Wali Naggroe, Silaturrahmi dengan Tokoh Masyrakat
Nusaperdana.com, Aceh Singkil - Pemerintah Aceh Singkil menggelar kegiatan silaturrahmi PYM Wali Nanggroe, Malik Mahmud Al-Haythar dengan Tokoh Masyarakat dan FORKOPIMDA Aceh Singkil di gedung serbaguna Langgeng Jaya, Tulaan, Gunung Meriah, Senin(02/11/2020)
Kegiatan bertajuk Menyaring Inspirasi Masyarakat Singkil Dalam Peningkatan Pembangunan, Ekonomi dan Kesejahteraan tersebut difasilitasi oleh Kesbangpol Kabupaten Aceh Singkil
Dalam kesempatan tersebut ketua Forum Cinta Damai Aceh Singkil, Boas Tumangger menyampaikan persoalan keagamaan di Aceh Singkil yang dirasa masih menimbulkan keresahan bagi moniritas umat kristen di daerah tersebut
Pasalnya, menurut Boas ketidakpastian hukum terkait pendirian rumah ibadah dan rumah dinas pemuka agama belum dapat menciptakan perdamaian dan merasa terpinggirkan "ini kebutuhan yang mulia (wali nanggroe-red), kami masih ada yang ibadah di tenda" keluh Boas
"kami secara psikis terganggu, merasa jenuh karena ketidakpastian hukum atas umat kristen di Aceh Singkil" tambahnya
Dia berharap ada perhatian dan dilindungi secara hak dan kewajiban menyangkut soal peribadatan
"kepada paduka dan seluruh elemen kami ingin dianak kandungkan. Kami merasa dianak tirikan. Kristen dan aturan pak bukan kristen dan islam. Kami merasa implementasi peraturan seperti mencari darah dalam batu, Kami berharap ingin dilindungi sebagai warga negara" harap Boas
Menanggapi hal tersebut, Dul Musrid, Bupati Aceh Singkil mengatakan bahwa pada dasarnya tidak ada persoalan yang bersinggungan antara umat muslim dan kristen melainkan persolan regulasi yang mengikat terkait pendirian rumah ibadah dan rumah dinas pemuka agama
"Kunjungan Wali Naggroe kali ini tidak lain adalah silaturrahmi, terkait persoalan keagamaan, bersama FORKOPIMDA Aceh Singkil Kita telah menyampaikan rekomendasi kepada jajaran Pemerintah Aceh, Ada Gubernur, Ada Wali Nanggroe, ada seluruh pejabat teras Provinsi Aceh" kata Dul Musrid
"Mereka akan membentuk tim secepatnya yang disusun oleh asisten I pemerintahan Provinsi Aceh dan juga ketua FKUB Provinsi Aceh" tambahnya
"Pada dasarnya kami disni saudara semua paduka yang mulia. Tidak ada konflik agama, yang jadi persoalan adalah pendirian rumah ibadah dan rumah dinas pendeta, itu sudah diatur dalam Qanun Aceh no 4 tahun 2016 tentang Pedoman Pemeliharaan Kerukunan Umat Beragama dan Pendirian Tempat Ibadah" ungkap Dul Musrid
Dalam kesempatan itu Dul Musrid menghimbau kepada seluruh umat muslim dan kristen untuk terus menjaga keutuhan dan kerukunan umat beragama khusunya di Kabupaten Aceh Singkil. (Sulaiman)

Berita Lainnya
Dari Kampar untuk Aceh: Solidaritas Nyata Desa Indra Sakti dengan Rp16,5 Juta dan Dua Ambulans
Etomidate Resmi Jadi Narkotika Golongan II, Pengguna Vape Campuran Kini Terancam Pidana dan Rehabilitasi
Kurang Dari 12 Jam, Pelaku Pembunuhan di Kampar Berhasil Diringkus Polisi
Tenggat Akhir Tahun Membayangi, Proyek Jalan Soebrantas Kampar Mandek Diwarnai Spanduk Ancaman Pidana
Peningkatan Jalan ke Kantor Bupati Kampar Dihentikan Warga, Begini Tanggapan Bupati Ahmad Yuzar
Konflik Lahan 50 Hektar di Kampar Nyaris Ricuh: Mediasi Darurat via WhatsApp Digelar, Akar Masalah Diduga Pelunasan yang Mandek
Libur Nataru Menjelang, Kilang Pertamina Pastikan Tetap Beroperasi Untuk Amankan Kebutuhan BBM
Kasus Pengeroyokan di Kebun Sawit Kampar Naik ke Tahap Penyidikan, Pelaku Diduga Mangkir Panggilan Polisi