PHR Berhasil Tambah Produksi Minyak dari Lapangan Tua Blok Rokan
Mertua Temukan Menantu Gantung Diri di Kamarnya
Polisi Tangkap Pengedar Sabu dan Daun Ganja di Kelurahan Gajah Sakti
Begini Keseruan Nobar Garuda Muda di Kediaman Gubernur Riau
Bupati Alfedri Lepas Peserta Goes Napak Tilas Sultan Siak ke II
Nusaperdana.com,Siak--Bupati Siak Alfedri melepas puluhan peserta goes Jelajah Sejarah dan Napak tilas sultan Siak ke II Sultan Mahmud Abdul Jalil Muzaffarsyah begelar (Tengku Buwang Asmara) bertempat di Kampung Tengah, kecamatan Mempura sabtu, (06/10/2021) pagi.
Bupati Alfedri mengatakan kegiatan goes yang menempuh jarak 60 kilo meter akan finish di mesjid AL-Hidayah kampung Selat Guntung, kecamatan Sabag Auh, dalam rangka Jelajah dan Napak Tilas Perjuangan Sultan Siak ke II Sultan Mahmud Abdul Jalil Muzaffarsyah melawan Belanda.
"Kegitan ini dilaksanakan agar kita dan masyarakat kabupaten Siak mengingat kembali perjuangan Sultan Siak ke II Tengku Buwang Asmara atas keberaniannya perang melawan Belanda yang terjadi di Selat Guntung sekitar tahun 1759,"kata dia.
Pada masa kepemimpinan Beliau terjadi puncak perlawanan Kerajaan Siak dengan Belanda yang di berinama Perang Guntung 1. Untuk menjaga keselamatan pemerintahannya, Sultan memindahkan pusat Kerajaan dari Buantan ke Mempura besar tahun 1750.
Ia juga menyebutkan untuk mengusulkan Sultan Siak ke II sebagai pahlawan nasional butuh proses yang panjang, Tim Peneliti dan Pengkaji Gelar Daerah (TP2GD) kabupaten Siak, saat ini sedang menyiapkan dokumen, lukisan Tengku Buwang Asmara dan dalam waktu dekat akan mengelar seminar nasional.
"Alhamdulillah, kegiatan ini berjalan lancar, peserta goes bersemangat, masyarakat Sabag Auh pun antusias mengikuti kegiatan ini. Mari bersama-sama kita dukung Tengku Buwang Asmara menjadi Pahlawan Nasional,"pintanya.
Serangan ke Guntung hingga tahun 1756 selain dipimpin Sultan juga dipimpin oleh Tengku Panglima Besar Muhammad Ali, tak lain (menantu dan keponakan sultan) Tengku Ismail dan Tengku Musa Putra Sultan Raja Indra Pahlawan Datuk (datuk lima puluh) Panglima Sahud dan ratusan hulubalang lainnya.
Kisah perang Guntung ini diabadikan di dalam manuskrip Syair Perang Siak yang sangat terkenal dilingkungan Kerajaan Siak dan Pelalawan. Armada perang Sultan Muzafar Syah ini terdiri dari kapal besar dan kecil yaitu kapal penjajah yang dilengkapi meriam.
Bupati Alfedri, wakil Bupati Husni Merza dan Sekda Arfan Usman yang juga tergabung di rombongan goes penuh semangat menuju ke lokasi acara atau finish. Setibanya di kampung selat Guntung Bupati dan rombongan di sambut antusias oleh masyarakat.
Usai acara Bupati Alfedri beserta Sekretaris Daerah Arfan Usman meninjau lokasi Tugu Perang Guntung yang letaknya, 5 kilo meter dari lokasi acara Mesjid Al-Hidayah,kampung Selat Guntung. (HumasSiak/Donni)
Berita Lainnya
45 orang jurnalis dari berbagai Media Dinyatakan Lulus Uji Kompetensi Wartawan (UKW) termasuk 6 Orang Anggota PD IWO Rohul
Polsek Mandau Temukan Penimbunan 18 Baby Tank Solar Subsidi di Bocah Mahang
Titip Prajurit Ke Rumah Orang Tua Asuh, Dansatgas TMMD : Wujudkan Sinergitas
Sukses Kawal Aspirasi, Warga Benteng Utara Nilai Komitmen H Dani M Nursalam Tak Diragukan
Wakil Bupati Asahan Mengangkat 95 PNS ke Dalam Jabatan Fungsional
Progres Fisik Telah 95 Persen, Bupati Inhil Gesa Penyelesaian Ruang Isolasi Pasien Covid-19
DPC PKB Inhil Semprotkan Disinfektan dan Berbagi Sabun Antiseptik di Desa Sialang Panjang
Si Jago Merah Kembali Beraksi, Personil Posek Tondon Dibantu Personil Polres Toraja Utara Bantu Padamkan Api