Kurang Dari 12 Jam, Pelaku Pembunuhan di Kampar Berhasil Diringkus Polisi
Tim Kuasa Hukum PT ABM Adukan SP3 ke Komisi Reformasi Polri
Demam Bunga Ibu Rumah Tangga di Tembilahan
Nusaperdana.com, Indragiri Hilir - Kaum ibu di Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) khususnya, Tembilahan tengah terserang wabah. Namun, wabah ini bukan wabah Covid-19, melainkan 'wabah' tanaman hias berupa bunga. Ya, saat ini kaum ibu rumah tangga memang sedang menggandrungi bunga. Kebanyakan dari Mereka dilanda demam bunga.
Entah itu hobi, atau sekadar mengisi waktu senggang di tengah pandemi Covid-19, bertanam bunga tampak telah menjadi rutinitas harian belakangan ini.
Bahkan tak jarang, ibu rumah tangga memposting dan memamerkan tanaman miliknya di media sosial, seperti Facebook. Mereka saling 'adu' keindahan bunga milik masing-masing.
Di masa pandemi Covid-19 dengan frekuensi aktifitas setiap harinya yang cenderung berkurang, ibu rumah tangga kerap mengisi kekosongan waktu dengan bercocok tanam. Tanaman hias berupa bunga adalah salah satu yang banyak dipilih.
Berbagai jenis tanaman diminati oleh kaum ibu. Namun, yang paling menonjol adalah bunga Aglonema. Aglonema merupakan tanaman hias dari jenis talas-talasan.

Untuk menyalurkan hobinya bercocok tanam, sebagian kaum ibu rela merogoh kocek untuk membeli tanaman hias. Seperti yang diungkapkan oleh Nurhayati, ibu rumah tangga di Tembilahan ini kerap kali mengeluarkan uang untuk memenuhi koleksi Aglonema di halaman rumahnya.
"Harganya macam-macam. Ada yang 10 ribu. Ada juga sampai ratusan ribu. Tergantung lah juga," ungkapnya.
Dalam suatu kesempatan, Nurhayati mengaku juga pernah meminta bunga kepunyaan temannya yang sesama hobi Aglonema.
Bagi mereka yang hobi tentunya bisa menekuni kegiatan bertanam bunga atau sekaligus menjadikannya sebagai peluang bisnis. Seperti yang dilakukan oleh Suharti. Mulanya, Dia hanya berminat untuk mengoleksi bunga, namun karena adanya permintaan dari seorang teman yang ingin membeli bunga miliknya, Dia pun menjualnya.
"Lumayan untungnya. Kan tidak semua bunga punya Saya itu beli, ada juga yang minta terus ditanam dan tumbuh sendiri. Itu Saya jual," ungkapnya.


Berita Lainnya
Proyek Jalan Utama Kantor Bupati Kampar Senilai Rp4 Miliar Terancam Mangkrak
Dari Kampar untuk Aceh: Solidaritas Nyata Desa Indra Sakti dengan Rp16,5 Juta dan Dua Ambulans
Etomidate Resmi Jadi Narkotika Golongan II, Pengguna Vape Campuran Kini Terancam Pidana dan Rehabilitasi
Kurang Dari 12 Jam, Pelaku Pembunuhan di Kampar Berhasil Diringkus Polisi
Tenggat Akhir Tahun Membayangi, Proyek Jalan Soebrantas Kampar Mandek Diwarnai Spanduk Ancaman Pidana
Peningkatan Jalan ke Kantor Bupati Kampar Dihentikan Warga, Begini Tanggapan Bupati Ahmad Yuzar
Konflik Lahan 50 Hektar di Kampar Nyaris Ricuh: Mediasi Darurat via WhatsApp Digelar, Akar Masalah Diduga Pelunasan yang Mandek
Libur Nataru Menjelang, Kilang Pertamina Pastikan Tetap Beroperasi Untuk Amankan Kebutuhan BBM