Raker di DPR, Menhub: Angkutan Natal dan Tahun Baru Telah Disiapkan Dengan Baik


Nusaperdana.com, Jakarta – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyampaikan bahwa persiapan dalam menghadapi angkutan Natal 2019 dan Tahun Baru 2020 (Nataru) sudah dilakukan dengan baik. Hal ini dikatakan Menhub usai melakukan rapat kerja dengan Komisi V DPR RI terkait Persiapan Penyelenggaraan Angkutan Natal 2019 dan Tahun Baru 2020 di Senayan Jakarta, Senin (2/12).

“Untuk sekarang ini persiapan sudah 70 persen. Ada dua pertemuan lagi yang harus dilakukan. Pertama, akhir minggu ini kami rapat koordinasi di kantor. Kedua, minggu depan kami bersama dengan Kapolri akan melakukan video conference dengan seluruh jajaran di seluruh Indonesia,” ujar Menhub.

Menhub mengatakan dalam rangka pengaturan lalu lintas pada masa Angkutan Natal dan Tahun Baru 2019/2020, Kementerian Perhubungan telah menyusun rencana operasi dan penetapan sejumlah kebijakan seperti : Melakukan manajemen dan rekayasa lalu lintas pada simpang yang berpotensi macet, Pembatasan angkutan barang, Melakukan pengaturan pada kawasan pasar tumpah, Menempatkan petugas pada perlintasan sebidang, Mengatur rute sepeda motor, Mengatur kantong-kantong parkir di kawasan wisata, dan lain sebagainya. 

Untuk pengaturan di jalan tol, seiring dengan rencana pengoperasian jalan tol Jakarta – Cikampek elevated akan diterapkan kebijakan Pengaturan pada gerbang tol (toll gate); Pemasangan Variable Message Sign (VMS); serta Pengaturan pada SPBU dan rest area.

Sementara terkait aspek keselamatan, Kemenhub telah melaksanakan ramp check terhadap sejumlah moda transportasi massal sejak 29 November 2019 sampai dengan 18 Desember 2019, termasuk melakukan pemeriksaan terhadap awak pengemudi, masinis, pilot, dan nakhoda.  

“Rampcheck sudah kita lakukan sejak dua minggu yang lalu baik itu untuk darat, udara, laut maupun kereta api. Sabtu-Minggu ini saya akan keliling ke beberapa tempat untuk memastikan pengecekan rampcheck telah dilakukan secara optimal,” sebut Menhub.

Masih terkait aspek keselamatan, Kementerian Perhubungan beserta Jasa Raharja juga menyelenggarakan Program Mudik Gratis dengan armada sebanyak 55 (lima puluh lima) unit dengan kapasitas 2.475 penumpang. Program mudik gratis ini berangkat dari Jabodetabek dan Denpasar menuju beberapa kota di Jawa Tengah, Jawa Timur dan Yogyakarta. 

“Mudik gratis akan kita sediakan kerja sama dengan beberapa pihak. Kami berharap program ini dapat membantu masyarakat serta mengurangi kepadatan arus lalu lintas,” tambah Menhub.

Sedangkan terkait aspek pelayanan, Kemenhub melaksanakan sejumlah kegiatan yaktu: Peningkatan kualitas layanan mulai saat pembelian tiket selama perjalanan serta pelayanan angkutan terusannya; Peningkatan ketertiban dan keamanan pada simpul-simpul transportasi (stasiun, bandara, pelabuhan, terminal) dan selama perjalanan; Menjamin ketersediaan sarana transportasi jalan, laut, udara, dan KA, serta pengawasan terhadap pelayanan sesuai dengan standar pelayanan penumpang.

Termasuk di sektor udara yaitu mengimbau pemberlakuan tarif pesawat yang terjangkau sesuai koridor tarif batas atas (TBA) dan tarif batas bawah (TBB).

Guna memonitor pelaksanaan dan pengawasan, Kemenhub melakukan pemantauan selama 19 (sembilan belas) hari yang dimulai pada H-6 angkutan Natal 2019 (19 Desember 2019) sampai dengan H+6 angkutan Tahun Baru 2020 (6 Januari 2020). 

Kemenhub memperkirakan puncak arus libur dimulai pada hari Jumát tanggal 20 Desember 2019 sampai dengan hari Selasa tanggal 24 Desember 2019. Sedangkan puncak arus balik diperkirakan dimulai pada hari Minggu tanggal 29 Desember 2019 sampai dengan hari Selasa tanggal 31 Desember 2019.

Pada tahun ini, Pemerintah dan Para Operator Angkutan telah menyiapkan sarana angkutan sebagai berikut Moda jalan disiapkan sebanyak 50.317 unit bus (AKAP, AKDP dan Pariwisata), Moda penyeberangan disiapkan sebanyak 228 kapal Ro-Ro, Moda kereta api disiapkan sebanyak 404 unit kereta api, Moda laut disiapkan sebanyak 1.293 unit kapal, dan Moda udara disiapkan sebanyak 495 unit pesawat. Jumlah tersebut rata-rata mengalami peningkatan dibanding tahun 2018.

“Adapun konsentrasi pengaturan pada Jalur di Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur; Penyeberangan Danau Toba, Merak-Bakauheni, Ketapang-Gilimanuk, Kepulauan Maluku; Jalur wisata antara lain Puncak Bogor, Bandung, Malang, Solo, Yogyakarta, Parapat Toba; dan lokasi-lokasi lainnya yang menjadi tempat perayaan pergantian tahun,” jelas Menhub.

Lebih lanjut, Kemenhub memprediksi terdapat sebanyak 16,4 juta penumpang yang akan melakukan perjalanan pada angkutan nataru tahun ini atau turun 0,18 persen dibandingkan tahun lalu.

“Prediksi jumlah penumpang memang yang paling banyak darat karena jalan tol itu banyak bertambah. Kita prediksikan naik 4-5 persen. Yang lain itu rata. Udara mungkin turun sedikit,” tutur Menhub. 

Dalam raker tersebut, Komisi V DPR meminta Kementerian Perhubungan selaku Koordinator Penyelenggaraan Angkutan Nataru mempersiapkan penyelenggaraannya dengan baik bekerjasama dengan stakeholder terkait seperti Kementerian PUPR,BMKG, Basarnas, Korlantas Polri dan para operator transportasi.



[Ikuti Nusaperdana.com Melalui Sosial Media]



Tulis Komentar