Pertunangan Sekaligus Hantaran Belanja Putra Bupati Bengkalis
Penunjukan Plt Ketua RT dan RW di Duri Timur Sudah Sangat Tepat
Bupati Bengkalis Hadiri Halal bi Halal IKA-UNRI
Derita Leukemia, Azwardi Bertahun-tahun Percayakan JKN-KIS
Nusaperdana.com, Indragiri Hulu - Kesehatan merupakan harta yang paling berharga bagi setiap orang. Azwardi (40) warga desa Pematang Reba Kabupaten Indragiri Hulu yang merupakan peserta JKN-KIS dengan segmen Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) turut merasakan hal yang sama, baginya menjadi sehat itu sebuah keberkahan yang tidak bisa dibandingkan dengan hal apa pun.
Dirinya yang telah mengikuti jaminan kesehatan sejak lama, mengaku bahwa sudah bertahun-tahun menderita penyakit Leukemia.
“Awalnya ketahuan saya positif Leukemia itu tahun 2008, saya berobatnya ke Padang karena disini obatnya tidak ada. Karena kampung saya di Sumatera Barat jadi berobatnya ke sana. Waktu itu saya pakai Jamkesmas, namun saat pertama kali BPJS Kesehatan keluar, saya langsung pakai JKN-KIS,” ceritanya.
Pria berdarah minang tersebut mengatakan jika dirinya selama ini tidak pernah mengeluarkan Rupiah sepeser pun ketika berobat, sebab seluruh biaya telah ditanggung oleh BPJS Kesehatan dan ia hanya mengeluarkan uang untuk melunasi iuran setiap bulannya.
“Terbantu betul dengan adanya JKN-KIS, mungkin kalau diuangkan selama pakai BPJS, bukan ratusan juta lagi melainkan milyaran untuk biaya pengobatan saya. Bayangkan saja, 1 tahun yang dikeluarkan BPJS Kesehatan mungkin 400 juta. Sekarang ini kan saya menderita Leukemia yang masih kronis, semoga tidak sampai akut, karena kalau akut lebih mahal lagi biayanya, obatnya sebulan bisa sampai 45 juta,” ucapnya.
Tidak hanya bersyukur mengikuti Program JKN-KIS, Azwardi yang kesehariannya berjualan sate padang itu pun merasa senang terhadap Dokter yang selalu memperhatikan kesehatan dan memberinya motivasi.
“Dokternya bilang ke saya untuk semangat terus, semuanya sudah ditanggung BPJS, jangan sampai kita pula yang malas berobat. Jadi saya patuh dengan dokter, disiplin sebulan sekali ke Padang berobat,” lanjutnya.
Azwardi juga menepis tanggapan masyarakat pada umumnya yang menyebutkan bahwa pelayanan menggunakan JKN-KIS lebih lambat dibandingkan dengan pasien umum.
“Kalau menurut saya salah tanggapan mereka, saya pernah berdebat dengan orang karena mendengar kalau yang umum didahulukan, sedangkan yang pakai BPJS dikediankan. Di Rumah Sakit kan pakai antrian, pasien BPJS juga banyak, umpamanya si A sudah antri duluan didepan, kan gak mungkin antrian yang belakang didahulukan. Pernah juga ada yang bilang obat BPJS murahan, jadi saya bilang kalau saya saja sebulan sekitar 34 juta, dan untuk buktinya saya tunjukkan obat saya didepannya,” ujar Azwardi.
Berita Lainnya
Disdagtri Inhil Pastikan Gas Bersubsidi Aman Selama Ramadhan 1442 H
Masyarakat Desa Awe Seubal Terima BLT-DD
Perampok Sadis Ini Terpaksa Ditembak Mati
HPN 2021, Polsek Ujung Batu Ajak Tetap Patuhi Protkes
Antisipasi Karhutla, Unsur Pimpinan Kecamatan Kateman Rakor Bersama Sambu Group
DPRD Inhil Gelar Paripurna Dengan Angenda Tanggapan Fraksi Terhadap Usulan 6 Ranperda
Bupati Kuansing Ikuti Webinar Menuju Era Baru Rimbang Baling menuju Taman Nasional
Dandim 0314/Inhil dan Kapolres Resmikan Program Rumah Bedah bagi Warga Kurang Mampu