Di Penghujung Tahun, Bupati Siak Lantik Sekcam Lubuk Dalam
Kurang Dari 12 Jam, Pelaku Pembunuhan di Kampar Berhasil Diringkus Polisi
Harapan Front Santri Indonesia DPW FSI Bireuen
Nusaperdana.com, Bireuen - Sehubungan dengan keluarnya himbauan forkopimda Bireuen tentang larangan pawai takbiran malam Idul Adha di Bireuen pada tanggal 25 Juli yang lalu.
Forkopimda melarang dilakukan pawai takbiran malam lebaran adha di Bireuen, juga kadis Islam Bireuen juga menghimbau agar masyarakat tidak mengunjungi objek wisata, tidak menjual dan tidak membakar mercon, kembang api, petasan lainnya pada malam hari raya Idul Adha di seluruh Bireuen.
Maka kami berharap kepada pemerintah Bireuen, pelarangan jangan hanya fokus pada bentuk syiar islam saja.
Jangan sampai nanti cuma takbiran keliling yang di larang, takbiran sudah jelas syiar islam dan sudah menjadi adat istiadat orang Aceh pada malam lebaran. Sebaiknya pihak pemerintah menganjurkan saja bagi yang ikut takbiran harap memakai masker dan mengikuti protokol kesehatan.
Sedangkan semua bentuk keramaian lainnya yang telah di sebutkan oleh dinas syariat islam seperti jual marcon, bakar2 marcon dan tempat wisata ini yang harus ada ketegasan dari pihak pemerintah untuk melarangnya selain untuk pencegahan penularan virus covid 19 juga bisa-bisa terjadi pelanggaran syariat Islam.
Maka kami harapkan dari pihak pemerintah untuk lebih bijak lagi dalam memberi himbauan agar masyarakat tidak salah menilai. (azhari)

Berita Lainnya
Di Penghujung Tahun, Bupati Siak Lantik Sekcam Lubuk Dalam
Proyek Jalan Utama Kantor Bupati Kampar Senilai Rp4 Miliar Terancam Mangkrak
Dari Kampar untuk Aceh: Solidaritas Nyata Desa Indra Sakti dengan Rp16,5 Juta dan Dua Ambulans
Etomidate Resmi Jadi Narkotika Golongan II, Pengguna Vape Campuran Kini Terancam Pidana dan Rehabilitasi
Kurang Dari 12 Jam, Pelaku Pembunuhan di Kampar Berhasil Diringkus Polisi
Tenggat Akhir Tahun Membayangi, Proyek Jalan Soebrantas Kampar Mandek Diwarnai Spanduk Ancaman Pidana
Peningkatan Jalan ke Kantor Bupati Kampar Dihentikan Warga, Begini Tanggapan Bupati Ahmad Yuzar
Konflik Lahan 50 Hektar di Kampar Nyaris Ricuh: Mediasi Darurat via WhatsApp Digelar, Akar Masalah Diduga Pelunasan yang Mandek