H Dani M Nursalam Daftar Penjaringan Cakada PDIP Inhil
Pj Bupati Inhil Pimpin Upacara Peringatan Hari Otonomi Daerah XXVIII
Karyawan PT Petronesia Benimel Diduga Meninggal Laka-Kerja, Manajemen Bungkam
Nusaperdana.com, Duri - Kabar duka datang dari lokasi proyek pengerjaan jalan tol Trans Sumatera ruas Pekanbaru-Dumai Seksi III, Kandis, diduga seorang karyawan yang bekerja di bawah naungan PT Petronesia Benimel wafat usai terlibat kecelakaan.
Berdasarkan informasi yang diperoleh tim awak media di lapangan, karyawan tersebut berinisial Fe seorang warga jalan Nila, Hangtuah, Duri yang ditugaskan dalam proyek nasional dibawah pengawasan PT Hutama Karya (HK) Industri.
Informasi yang beredar menyebut, almarhum Fe mulanya berinisiatif untuk menggerakkan satu unit alat berat jenis bulldozer. Korban pun sempat meminta izin kepada sang operator untuk sedapat mungkin diizinkan mengemudikan alat angkut dan muat dengan bobot lebih dari 2 ton itu.
Tanpa persetujuan sang operator, Fe diduga nekat menjalankan kendaraan raksasa itu. Di depan dozer, terdapat sebuah gundukan tanah, merasa tertantang untuk melewati rintangan tersebut, korban pun tancap gas.
Namun nasib berkata lain, alat berat yang dikemudikan Fe tanpa pengalaman dan lisensi operator dari pihak berwajib itu terbalik. Korban pun terjebak di dalam kabin dan disebut tak bisa menyelamatkan diri.
“Kata kawan-kawan kerjanya, mereka takut untuk membantu korban. Karena tidak punya wewenang dan pengalaman, jadi korban terjebak di dalam alat berat yang terbalik itu,” kata seorang tetangga Fe, saat dikonfirmasi beberapa saat jelang pemakaman Fe, Sabtu (18/4/2020) siang.
Saat dikonfirmasi, jajaran manajemen PT Petronesia Benimel terkesan bungkam. Beberapa pihak yang telah dikonfirmasi mengaku tidak berwenang dalam menanggapi pertanyaan awak media.
Beberapa orang lainnya tidak kooperatif, panggilan telepon hingga pesan dari aplikasi WhatsApp kaum jurnalis pun tidak mendapat respon dari pihak perusahaan sebagai bentuk konfirmasi guna menghasilkan perimbangan berita.
Hingga kini, pihak perusahaan tempat almarhum Fe mengadu nasib enggan berkomentar terkait kronologi kejadian yang diduga masih mengalami kekaburan data alias simpang siur. Sayangnya, manajemen perusahaan enggan memberi solusi guna meluruskan kisah dibalik wafatnya Fe yang terkenal rendah hati di lingkungan tempat tinggalnya.
Dimonfirmasi terpisah, Kepala Dinas (Kadis) Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Bengkalis, Khodijah, S.Pdi mengatakan bahwa pihaknya telah memberi imbauan tentang pentingnya meningkatkan keselamatan dan pengawasan saat bekerja.
“Ke orang-orang K3 di berbagai perusahaan sudah kita imbau, keselamatan saat bekerja itu adalah prioritas,” ungkapnya, saat dikonfirmasi awak media, Sabtu (18/4) sore.
Saat ditelusuri terkait wafatnya Fe, Khodijah mengaku terkejut. Ia bahkan belum mengetahui kabar duka itu lantaran belum adanya laporan yang diterima, ia berencana menelusuri kebenaran terkait peristiwa naas itu.
“Sementara kita cari tahu dulu, nanti kita kabari lagi,” ungkapnya mengakhiri. (Team)
Berita Lainnya
Tertunda Akibat Wabah Covid-19, di New Normal Ini Bupati Siak Serahkan 1.281 Sertifikat PTSL di Tualang
Kunker ke Inhil, Danrem 031/WB Kunker ke Inhil Pantau Vaksinasi Covid-19 di Pulau Burung
Peringati HUT ke 75 Bhayangkara, Polres Aceh Singkil Gelar Donor Darah Ikuti Prokes
Andri Rifianda: Kenduri Blang Budaya Tradisi Turun ke Sawah
PKS PT.Permata Citra Rangau Salurkan Sembako Kepada Warga Sekitar Pabrik
Kamseltibcar Lantas Polres Toraja Utara Bagikan Brosur
Pelindo Tembilahan Serahkan Bantuan 150 Kg Pupuk kepada Kelompok Tani
Diskominfo Kuansing Gelar Coffee Morning dengan Insan Pers