Kurang Dari 12 Jam, Pelaku Pembunuhan di Kampar Berhasil Diringkus Polisi
Tim Kuasa Hukum PT ABM Adukan SP3 ke Komisi Reformasi Polri
Meninggal Dunia, Warga Gowa PDP Covid-19 Sempat Ditolak di Pemakaman
Nusaperdana.com, Gowa Sulsel - Warga Gowa Kecamatan Somba Opu yang masuk kategori Pasien Dalama Pengawasan (PDP) Covid-19, (L/52 thn) yang meninggal dunia telah dimakamkan.
Hal ini disampaikan oleh Camat Somba Opu, Agussalim setelah melakukan koordinasi dengan dengan pemerintah setempat.
"Kami Pemerintah Kecamatan dan Pemerintah Kelurahan Paccinongngang telah berkoordinasi dengan Ketua Kerukunan Keluarga dan RW, dan beliau menyampaikan bahwa almarhum telah dikubur," kata Agussalim.
Agussalim menyebutkan bahwa, (L/52 thn ) dimakamkan di Pekuburan Sudiang pagi tadi. Dimana sebelumnya almarhum yang rencana akan dimakamkan di antang namun ditolak.
Almarhum meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) dr Wahidin Sudirohusodo Minggu (29/03) dini hari sekitar pukul 02.50 Wita. Korban sebelum sempat dirawat di ruang isolasi RSUP dr Wahidin Sudirohusodo.
Sementara sebagian antisipasi penyebaran Covid-19, Agussalim juga mengatakan bahwa saat ini keluarga almarhum diisolasi selama 14 hari dan seluruh kebutuhannya akan dipenuhi selama isolasi.
"Terkait dengan keluarga yang ditinggalkan, kami dan Pak RW sudah menyampaikan untuk isolasi diri dulu dan segala kebutuhannya Pak RW dan warga siapkan selama masa isolasi," kata Agussalim.
Sementara itu, Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan juga mengatakan hal yang sama. Menurutnya Almarhum sudah dimakamkan dan ia meminta masyarakat tidak takut dan panik serta tidak menolak jika ada pasien Covid-19 yang meninggal dunia.
Menurut orang nomor satu di Gowa ini proses pemakaman dilakukan sudah sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang telah ditetapkan, sehingga betul-betul aman.
"Masyarakat perlu diedukasi bahwa pemakaman memakai SOP Insya Allah tidak apa-apa. Mohon agar masyarakat tidak menolak jika ada pemakaman yang meninggal akibat virus ini. Kita sadar penyebaran corona cepat tapi semua bisa tertangani dengan baik jika kita semua mengambil peran untuk memutus mata rantainya. Tidak dengan menolak dan mengusir mereka yang masuk daftat ODP, PDP dan keluarganya," harap Adnan. (JN/Azmy)

Berita Lainnya
Dari Kampar untuk Aceh: Solidaritas Nyata Desa Indra Sakti dengan Rp16,5 Juta dan Dua Ambulans
Etomidate Resmi Jadi Narkotika Golongan II, Pengguna Vape Campuran Kini Terancam Pidana dan Rehabilitasi
Kurang Dari 12 Jam, Pelaku Pembunuhan di Kampar Berhasil Diringkus Polisi
Tenggat Akhir Tahun Membayangi, Proyek Jalan Soebrantas Kampar Mandek Diwarnai Spanduk Ancaman Pidana
Peningkatan Jalan ke Kantor Bupati Kampar Dihentikan Warga, Begini Tanggapan Bupati Ahmad Yuzar
Konflik Lahan 50 Hektar di Kampar Nyaris Ricuh: Mediasi Darurat via WhatsApp Digelar, Akar Masalah Diduga Pelunasan yang Mandek
Libur Nataru Menjelang, Kilang Pertamina Pastikan Tetap Beroperasi Untuk Amankan Kebutuhan BBM
Kasus Pengeroyokan di Kebun Sawit Kampar Naik ke Tahap Penyidikan, Pelaku Diduga Mangkir Panggilan Polisi