Riau Siap Sambut HPN 2025:Menguatkan Peran Pers di Era Digital
Polda Kepri Laksanakan Mutasi Untuk Restorasi Sebanyak 703 Personel
Dinas Pendidikan Kepri Gelar Bimtek Sekolah Aman, Belajar Nyaman
Pemilik PT BLEM Jadi Buron KPK
Nusaperdana.com, Jakarta - Pemilik PT Borneo Lumbung Energi dan Metal (BLEM) Samin Tan menjadi buronan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Tersangka perkara dugaan suap pengurusan terminasi kontrak perjanjian karya pengusahaan pertambangan batu bara (PKP2B) PT Asmin Koalindo Tuhup di Kementerian ESDM itu resmi masuk daftar pencarian orang (DPO).
Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri mengatakan Samin Tan tercatat dua kali mangkir dari panggilan penyidik. Karena itu, penyidik memasukkan Samin Tan ke dalam DPO.
"SMT (Samin Tan) tidak datang dan tidak memberikan alasan yang patut dan wajar atas panggilan KPK untuk hadir pada tanggal 2 Maret. Padahal KPK telah mengirimkan surat panggilan pada tanggal 28 Februari," kata Ali, kemarin (7/5).
Untuk diketahui, KPK menetapkan Samin Tan sebagai tersangka pada 1 Februari 2019. Selanjutnya, penyidik intensif memeriksa pengusaha yang pernah masuk dalam daftar orang terkaya di Indonesia menurut Forbes pada 2011 itu.
Awalnya, Samin Tan kooperatif memenuhi panggilan. Namun, pada pemanggilan untuk 2 Maret lalu, Samin Tan mangkir alias tidak memberikan alasan yang patut dan wajar.
KPK kembali mengirimkan surat panggilan kedua untuk pemeriksaan 5 Maret. Namun, Samin Tan kembali tidak memenuhi panggilan dengan alasan sakit. Dia menyertakan surat keterangan dokter.
"Dalam surat tersebut, tersangka SMT menyatakan akan hadir pada 9 Maret," ungkap Ali. Namun pada 9 Maret, Samin Tan kembali meminta penundaan pemeriksaan dengan alasan sakit dan butuh istirahat selama 14 hari.
Selanjutnya pada 10 Maret, KPK menerbitkan surat perintah penangkapan untuk Samin Tan. Atas dasar surat itu, KPK melakukan pencarian ke beberapa tempat.
Antara lain dua rumah sakit di Jakarta, apartemen di kawasan Jakarta Selatan, dan beberapa hotel di Jakarta Selatan. "Namun hingga saat ini keberadaan SMT belum diketahui," imbuh Ali.
Perkara ini merupakan pengembangan dari kasus suap yang melibatkan eks Anggota DPR dari Fraksi Golkar Eni Maulani Saragih. Samin Tan ditengarai memberi suap kepada Eni sebesar Rp5 miliar terkait pengurusan PKP2B PT Asmin Koalindo Tuhup (AKT) di Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM). PT AKT merupakan anak perusahaan milik Samin Tan.
Berita Lainnya
Abdul Wahid Resmi Menjabat Pimpinan Badan Legislasi DPR RI
OTT Bupati Penajam Paser Utara Diduga Terkait Suap dan Gratifikasi
RUPS Tunjuk Komisaris Utama dan Direktur Baru Holding Tambang
Jangan Percaya Calo! Anak Pejabat Sekalipun Tak Bisa Jadi PNS Tanpa Seleksi
1,7 Juta 'Pengusaha Kecil' Dapat 'Libur' Bayar Cicilan 6 Bulan
Ribuan Pendukung di Indragiri Hilir Deklarsi Prabowo-Gibran Menang Satu Putaran
Penangkal Virus Corona Akhirnya Ditemukan oleh Seorang Peneliti Asal Surabaya
Syahrini dan Kasus Pornografi