Di Penghujung Tahun, Bupati Siak Lantik Sekcam Lubuk Dalam
Kurang Dari 12 Jam, Pelaku Pembunuhan di Kampar Berhasil Diringkus Polisi
Polres dan Bupati Kampar Serius Hadapi Galian C dan Pekat
Nusaperdana.com, Bangkinang - Polres Kampar dan Bupati Kampar menggelar rapat lanjutan permasalahan dan dampak Galian C dan penyakit masyarakat (Pekat) di Kabupaten Kampar.
Rapat ini digelar pada Jumat (19/8) sekira pukul 08.30 WIB di Aula Kantor Bupati.
Permasalahan ini termasuk serius karen bisa menimbulkan permasalahan dan dampak bagi masyarakat.
Hadir dalam kegiatan ini PJ Bupati Kampar Dr.H.Kamsol.,M.M, Kapolres Kampar yang di wakili oleh Wakapolres Kampar Kompol Rachmat Muchamad Salihi,S.I.K.,M.H, Dandim 0313 KPR Letkol Arh Muliyadi, S.I.P, Kepala PN Bangkinang yang di wakili Wakil Ketua PN Bangkinang Dedi Kuswara,S.H.,M.H, para Kepala Dinas jajaran Pemda Kampar, para Camat jajaran Pemda Kampar dan jajaran seluruh tamu undangan.
Kegiatan ini bertujuan untuk menindak lanjuti banyaknya keluhan masyarakat atas tindakan Galian C serta penyakit masyarakat.
"Keseriusan ini untuk menindak lanjuti keluhan masyarakat akan usaha Galian C dan Penyakit Masyarakat, "jelas Waka Polres.
Semoga keseriusan dan kerja sama dengan pemda Kampar bisa mengurangi tindakan Galian C ilegal, " Untuk pekat sendiri, kita akan lebih serius dan melaksanakan patroli serta rajia, "tegas Waka.

Berita Lainnya
Di Penghujung Tahun, Bupati Siak Lantik Sekcam Lubuk Dalam
Proyek Jalan Utama Kantor Bupati Kampar Senilai Rp4 Miliar Terancam Mangkrak
Dari Kampar untuk Aceh: Solidaritas Nyata Desa Indra Sakti dengan Rp16,5 Juta dan Dua Ambulans
Etomidate Resmi Jadi Narkotika Golongan II, Pengguna Vape Campuran Kini Terancam Pidana dan Rehabilitasi
Kurang Dari 12 Jam, Pelaku Pembunuhan di Kampar Berhasil Diringkus Polisi
Tenggat Akhir Tahun Membayangi, Proyek Jalan Soebrantas Kampar Mandek Diwarnai Spanduk Ancaman Pidana
Peningkatan Jalan ke Kantor Bupati Kampar Dihentikan Warga, Begini Tanggapan Bupati Ahmad Yuzar
Konflik Lahan 50 Hektar di Kampar Nyaris Ricuh: Mediasi Darurat via WhatsApp Digelar, Akar Masalah Diduga Pelunasan yang Mandek