Kurang Dari 12 Jam, Pelaku Pembunuhan di Kampar Berhasil Diringkus Polisi
Tim Kuasa Hukum PT ABM Adukan SP3 ke Komisi Reformasi Polri
Sekda Inhil Hadiri Rakor Pengendalian Inflasi Kota Tembilahan Bersama BI
Nusaperdana.com, Indragiri Hilir - Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), H Said Syarifuddin SE MP MSn menghadiri Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Kota Tembilahan bersama Pihak Bank Indonesia (BI) Perwakilan Provinsi Riau, Rabu (8/7/2020) di Ruang Excellent Lt. 2 Kantor Perwakilan BI Provinsi Riau, Jalan Jendral Sudirman Nomor 464 Pekanbaru.
Rapat yang dihadiri H Said Syarifuddin yang juga selaku Ketua Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Inhil ini dilaksanakan sebagai tindaklanjut dari hasil High Level Meeting (HLM) TPID Provinsi Riau tanggal 18 Mei 2020 lalu.
Berdasarkan hasil pantauan BPS Kabupaten Inhil, pada Bulan Juni 2020 Kota Tembilahan tercatat sebagai daerah yang mengalami inflasi tertinggi di Sumatera dengan angka 1,13 persen dari Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 105,86. Tingkat inflasi tahun kalender Juni 2020 sebesar 2,91 persen dan tingkat ikhlas tahun ke tahun (Juni 2020 terhadap Juni 2019) sebesar 2,99 persen.
Inflasi Bulan Juni tersebut bersumber dari kelompok makanan terutama daging ayam ras dan olahan makanan dari ayam akibat kurangnya supply ayam dari peternak.
Melihat tingginya angka inflasi ini, Sekda mengungkapkan bahwa fenomena tersebut harus segera ditangani, terutama bahan pokok sebagai sumber inflasi.
"Karena inflasi yang tinggi itu ada di bahan makanan, seperti beras, sayur-sayuran, cabe, bawang. Semua ini pasokan dari luar, tentunya tergantung dari daerah penghasil dan halus distribusi. Kita berharap ke depannya bisa stabil," ujar Sekda saat dimintai keterangan.
Dari hasil rapat, diungkapkan Sekda, langkah awal untuk mengatasi inflasi ini ialah dengan mengembangkan potensi di daerah itu sendiri, seperti cabe dan padi.
"Kita juga diikutkan untuk lomba penanganan inflasi daerah se-Indonesia. Kita dibimbing oleh BI dan Pemerintah Provinsi Riau untuk mempersiapkan dokumen-dokumen yang diperlukan," pungkasnya.
Sementara, Kepala BI Perwakilan Provinsi Riau mengungkapkan tujuan dilaksanakan rapat, ialah untuk mengevaluasi perkembangan harga barang kebutuhan pokok, dan antisipasi kenaikan harga serta inflasi yang akan berpotensi terjadi nantinya.
"Kota inflasi di Riau ada 3, Dumai, Pekanbaru, dan Tembilahan. Dumai dan Pekanbaru inflasinya relatif aman selama 6 bulan ini. Inhil ini yang menjadi perhatian kami, karena di Tembilahan inflasinya luar biasa mencapai 3 persen," katanya.
Yang dikhawatirkan, imbuhnya, ketika musim kemarau, karena saat musim kemarau sering terjadi kenaikan harga bahan pokok, sehingga dikhawatirkan inflasi akan berlanjut.
Turut hadir dalam rapat itu pejabat yang tergabung dalam TPID Kabupaten Inhil, yaitu, Plt Kadis Perikanan, Plt Kadis Perdagangan dan Perindustrian, serta Kabag Perekonomian dan SDA Setda Kabupaten Inhil.

Berita Lainnya
Dari Kampar untuk Aceh: Solidaritas Nyata Desa Indra Sakti dengan Rp16,5 Juta dan Dua Ambulans
Etomidate Resmi Jadi Narkotika Golongan II, Pengguna Vape Campuran Kini Terancam Pidana dan Rehabilitasi
Kurang Dari 12 Jam, Pelaku Pembunuhan di Kampar Berhasil Diringkus Polisi
Tenggat Akhir Tahun Membayangi, Proyek Jalan Soebrantas Kampar Mandek Diwarnai Spanduk Ancaman Pidana
Peningkatan Jalan ke Kantor Bupati Kampar Dihentikan Warga, Begini Tanggapan Bupati Ahmad Yuzar
Konflik Lahan 50 Hektar di Kampar Nyaris Ricuh: Mediasi Darurat via WhatsApp Digelar, Akar Masalah Diduga Pelunasan yang Mandek
Libur Nataru Menjelang, Kilang Pertamina Pastikan Tetap Beroperasi Untuk Amankan Kebutuhan BBM
Kasus Pengeroyokan di Kebun Sawit Kampar Naik ke Tahap Penyidikan, Pelaku Diduga Mangkir Panggilan Polisi