Tanjak Indentitas Masyarakat Melayu Kabupaten Indragiri Hilir Dalam Berbusana
Nusaperdana.com, Indragiri Hilir - Masyarakat Melayu Indragiri Hilir seperti halnya masyarakat Melayu di Nusantara amat kaya dengan berbagai khasanah seni budaya dalam berkehidupan di masyarakat baik berupa pakaian, peralatan, tata dari budaya, adat, ragam, dan lain-lian. begitu pula dengan peralatan pelengkap dalam berbusana melayu.
Berbusana dalam kehidupan masyarakat melayu bukan saja menjadi alat pelengkap tubuh dari berbagai unsur alam, namun juga dapat menjadi sebagai penutup aurat, serta menjadikan busana sebagai marwah dan martabat diri maupun bangsa yang bernilai tinggi.
Tanjak, destar, tengkulok, kain kepala, dan penutup kepala merupakan unsur penting dalam berbusana melayu, baik bentuk motif dan warna dalam memakainya harus sesuai dengan tempat dan acaranya.
Berbagai bentuk tanjak yang ada merupakan bentuk reka sesuai dengan daerah dari nama tanjak, destar, dan tengkulok itu berasal, apalagi sekarang sudah banyak tanjak-tanjak di modifikasi oleh pembuat tanjak sesuai dengan keinginan pembeli, namun bentuk-bentuk asli tanjak, destar, dan tengkulok manis banyak dipertahankan oleh sebagian orang. Seperti Tanjak Tebing Runtuh, Tanjak Elang Menyongsong Angin, Tanjak Mahkota Alam Bugis Tak Balik, Tanjak Laksamana Muda Riau, dan lain-lain.
Tanjak juga dapat menunjukkan jati diri si pemakainya kemudian dari mana tempat mereka berasal. Namun sekarang sudah sangat populer tanjak dipakai baik dengan anak muda, orang tua, bahkan anak kecil. Sesuatu yang baik pada saat ini untuk memberikan motivasi pada generasi muda tentang khasanah budaya melayu dan pelan-pelan kita luruskan tata cara pemakaian tanjak yang benar. (adv)

Berita Lainnya
Rumah Warga Miskin Tak Layak Huni di Ganting Damai, Warga Minta Bupati Kampar Bertanggung Jawab hingga Libatkan Presiden Prabowo
Di Penghujung Tahun, Bupati Siak Lantik Sekcam Lubuk Dalam
Proyek Jalan Utama Kantor Bupati Kampar Senilai Rp4 Miliar Terancam Mangkrak
Dari Kampar untuk Aceh: Solidaritas Nyata Desa Indra Sakti dengan Rp16,5 Juta dan Dua Ambulans
Etomidate Resmi Jadi Narkotika Golongan II, Pengguna Vape Campuran Kini Terancam Pidana dan Rehabilitasi
Kurang Dari 12 Jam, Pelaku Pembunuhan di Kampar Berhasil Diringkus Polisi
Tenggat Akhir Tahun Membayangi, Proyek Jalan Soebrantas Kampar Mandek Diwarnai Spanduk Ancaman Pidana
Peningkatan Jalan ke Kantor Bupati Kampar Dihentikan Warga, Begini Tanggapan Bupati Ahmad Yuzar