Waspada Gelombang ke-3 Covid-19, Menkes Budi: Dua Hal yang Harus Diwaspadai


Nusaperdana.com, Aceh Singkil - Republik Indonesia mewanti-wanti masyarakat terhadap  lonjakan kasus pada gelombang ke 3 Covid-19 mendatang yang diprediksi akan terjadi menjelang akhir tahun nanti. Hal ini tidak dapat dipungkiri melihat perkembangan kasus covid-19 dunia. 

Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin, mengatakan bahwa secara empiris terdapat dua hal mendaar yang dapat menyebabkan terjadinya lonjakan kasus nanti yakni kemunculan varian baru dan mobilitas penduduk secara masif yang tidak terpantau oleh tim satgas baik di skala desa hingga nasional. 

" secera empiris, dua hal penting penyebabnya yakni hadirnya varian baru, dan mobilasi penduduk saat memperingati hari-hari besar keagamaan" ungkap Menkes Budi saat mengisi acara Dialog Interkatif  di TVNU pada Kamis Malam (23/9) 

Secara gamblang, dirinya menjelaskan kondisi perkembangan varian SARS Cov 2 dunia seperti varian Lamda (C.37),  pertama kali muncul di Negara Peru akhir Desember lalu yang mampu menyerang sistem imun tubuh dengan efek penurunan kemampuan netralisasi serum infeksi natural maupun yang induksi vaksin serta jenis tertentu antibody monoklonal dan telah menyebar di 42 negara. 

Selain itu, varian Mu (B.1.621 +B.1.621.1) mampu menghindari kerja sistem imun tubuh manusia (Jangra et al) dan telah tersebar di 49 negara sejak ditemukan pertama kali di Kolombia pada Januari 2021 lalu serta beberapa varian lainya. 

Untuk itu hal yang memungkinkan  menghindari lonjakan gelambang ke 3 covid-19 kedepan yakni dengan antispasi pintu masuk kedatangan dari luar negara, seperti yang terdapat pada data rekapitulasi pelintas batas negara, terdapat sejumlah bandara yang paling sering menjadi pintu masuk warga asing seprti Bandara Soekarno-Hatta, Bandara Internasional Kuala Namu, Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bandara Juanda Surabaya dan Bandara Sam Ratulangi.  Hal selanjutnya adalah memonitor mutasi varian yang telah masuk dan terjadi di dalam negeri selain melakukan skrining dan tracing kepada masyarakat. 

Kemudian, yang paling penting ialah batasi mobilitas saat pelaksanaan hari besar keagamaan, diharapkan kedisiplinan masyarakat untuk tidak melakukan kerumunan dengan waktu lama. Penerapan Prokes ketat bagi diri sendiri, agar memakai masker, Menjaga Jarak dan Mencuci tangan dengan sabun atau handsanitizer 

"Tergantung kita, kesadaran diri, bukan hanya melindungi diri sendiri, tapi seluruh rakyat indonesia bahkan seluruh dunia" Pesan menkes Budi Gunadi Sadikin. (Sulaiman)



[Ikuti Nusaperdana.com Melalui Sosial Media]



Tulis Komentar