Plt. Kadis Kesehatan Apresiasi Nakes di Pos Pelayanan Mudik Lebaran
79 Perkara Barang Bukti Inkrah Kejari Bengkalis di Musnahkan
Bulan Depan Pramugari Jepang Tak Wajib Pakai High Heels dan Rok, Ini Sebabnya

Nusaperdana.com, Jepang - Pemandangan bandara dan kru pesawat Jepang ke depannya akan sedikit berbeda. Bukan karena virus Corona tapi para pekerja wanitanya yang tak lagi wajib pakai high heels dan rok. Hal ini pun merupakan hasil petisi online para feminis yang mendukung kesetaraan dan keberagaman dengan mengijinkan pekerja wanita menggunakan celana dan sepatu flat.
Para pramugari dan kru pesawat pesawat yang bekerja untuk penerbangan Jepang akan diperbolehkan menggunakan celana dan meninggalkan high heels bulan depan. Aturan baru ini muncul setelah kampanye para feminis yang dikenal sebagai #KuToo berhasil mengumpulkan 32 ribu tanda tangan untuk mengubah kewajiban dalam berseragam.
Disetujui penerbangan Jepang, dikatakan jika aturan baru untuk memberi opsi berpakaian ini diharapkan akan mendukung lingkungan kerja yang lebih beragam. "Ini akan menjadi pertama kalinya untuk mengenalkan celana dan menyediakan opsi tambahan untuk sepatu," kata perwakilan penerbangan MarkMorimoto dilansirDailymail.
Petisi tersebut merupakan salah satu kampanye dari gerakan para feminis yang mengkritisi lingkungan sosial konservatif di Jepang. Para feminis menyoroti adanya standar kecantikan yang kaku di Negeri Sakura. Salah satunya terkait aturan memakai sepatu hak tinggi dan rok di sejumlah perusahaan.
Karena itu, muncullah tren tanda pagar #KuToo terinspirasi dari gerakan #MeToo di Amerika Serikat. 'Ku' berasal dari permainan kata 'kutsu' yang artinya sepatu dan 'kutsuu' yang artinya rasa sakit. Hal ini dimulai oleh aktris dan feminis Yumi Ishikawa yang mengeluh di Twitter karena dipakai untuk menggunakan high heels ketika bekerja paruh waktu di rumah pemakaman.
Yumi Ishikawa sendiri telah memuji langkah yang dimulai oleh industri penerbangan tersebut. "Ini adalah langkah besar terlebih Penerbangan Jepang adalah perusahaan yang besar. Tidak hanya penerbangan, ada juga hotel, department store, bank, banyak perusahaan lain dengan aturan tersebut. Aku harap mereka mengikuti contoh ini," ujarnya.
Aturan baru ini direncanakan mulai berlaku pada April. Sebanyak 6 ribu kru penerbangan wanita akal bisa memilih sepatu yang sesuai dengan kebutuhan, tanpa atau dengan hak. Selain rok dan high heels, tahun lalu muncul pula petisi agar wanita boleh memakai kacamata di tempat kerja.
Berita Lainnya
Warga Palestina yang Ditahan Militer Israel Dibebaskan Dengan Kondisi Terluka
Tujuh Strategi Diplomasi Public Relations untuk Meningkatkan Reputasi Suatu Bangsa.
Amerika Serikat Mulai Uji Klinis Vaksin Influenza Universal
Rusia Kecam Aksi Barat Terhadap Iran
Australia tambah bantuan kendaraan lapis baja untuk Ukraina
Israel Hancurkan Bangunan Sekolah di Palestina di Tepi Barat
PM Inggris Sebut China Ancaman Terbesar Ekonomi Dunia
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy Pecat Komandan Militer Senior Ditengah Serangan Rusia