Kurang Dari 12 Jam, Pelaku Pembunuhan di Kampar Berhasil Diringkus Polisi
Tim Kuasa Hukum PT ABM Adukan SP3 ke Komisi Reformasi Polri
Candaan Jadi Persoalan, Gatno Eko Prawiro Tabayyun dan Ucapkan Permohonan Maaf
Nusaperdana.com, Duri - Tak ingin candaan dan tuturnya menirukan ceramah dahulu kala terkait orang minang hingga menimbulkan polemik, akhirnya Ngatno eko Prawiro diselesaikan melalui lembaga Ikatan Keluarga Minang Riau (IKMR) Mandau dengan menemui sejumlah pengurus lembaga tersebut ke Kota Pekanbaru, Ahad (22/6/20) malam.
Didampingi Wakil Ketua, H Desembrial, tokoh muda minang, Erman Satria, Andi Rahman dan Agus Salim diterima Ketua IKMR Mandau, Indra Verniza Dt. Mangiang dikediamannya.
Dalam pertemuan tersebut, Ngatno Eko Prawiro memaparkan kronologis candaan dan gurauan yang dianggap melukai hati masyarakat minang di Kecamatan penghasil minyak itu pada Jum'at (20/6/20) lalu dikantin Masjid Raya Ar Rafah Duri. Eko mengatakan sama sekali tidak memiliki niat melecehkan suku minang dan hanya menirukan ucapan dan guarauan penceramah dahulu kala serta diakhiri dengan penyesalan serta permohonan yang mendalam.
"Saya mohon maaf atas ucapan saya. Tidak ada niat melecehkan suku minang. Namun hanya guarauan dan lucu lucuan menirukan ucapan penceramah dulu kala. Namun setelah pertemuan dan permohonan maaf ini, saya berharap semuanya clear,"harapnya.
Terpisah, Ketua IKMR Mandau, Indra Verniza Dt. Mangiang mengatakan sebenarnya beberapa hari sebelum pertemuan di Pekanbaru, proses tabayyun saudara Eko telah dilakukan. Namun demikian, Indra Verniza tetap mengingatkan kembali agar Eko berhati hati dalam berkata meskipun konteksnya bergurau atau lucu lucuan karena tidak semua orang yang ada dapat menerimanya.
"Tak ada gading yg tak retak, Tak ada manusia yang sempurna. Meminta maaf bukanlah hina dan memberi maaf adalah sikap mulia,"ujarnya.
Seperti diketahui sebelumnya, gurauan Eko Ngatno Prawiro yang mengatakan "Orang Minang Gadang Ota, Maota Ota, Ujung ujungnyo Minjam Pitih" (Orang Minang Pembohong, Ujung ujungnya Minjam Uang) tersebar ke Media Sosial dam menjadi polemik. (putra/rls)

Berita Lainnya
Dari Kampar untuk Aceh: Solidaritas Nyata Desa Indra Sakti dengan Rp16,5 Juta dan Dua Ambulans
Etomidate Resmi Jadi Narkotika Golongan II, Pengguna Vape Campuran Kini Terancam Pidana dan Rehabilitasi
Kurang Dari 12 Jam, Pelaku Pembunuhan di Kampar Berhasil Diringkus Polisi
Tenggat Akhir Tahun Membayangi, Proyek Jalan Soebrantas Kampar Mandek Diwarnai Spanduk Ancaman Pidana
Peningkatan Jalan ke Kantor Bupati Kampar Dihentikan Warga, Begini Tanggapan Bupati Ahmad Yuzar
Konflik Lahan 50 Hektar di Kampar Nyaris Ricuh: Mediasi Darurat via WhatsApp Digelar, Akar Masalah Diduga Pelunasan yang Mandek
Libur Nataru Menjelang, Kilang Pertamina Pastikan Tetap Beroperasi Untuk Amankan Kebutuhan BBM
Kasus Pengeroyokan di Kebun Sawit Kampar Naik ke Tahap Penyidikan, Pelaku Diduga Mangkir Panggilan Polisi