DPD LPLHI-KLHI Inhu Meminta DLHK Riau Bersikap Tegas Dan Profesional Dalam Menangani Kasus Perambahan Hutan
Nusaperdana.com, Indragiri Hulu - Penangkapan Alat Berat Jenis Excavator beserta operator dan para pekerja yang diduga melakukan perambahan hutan di Desa Sanglap Kecamatan Batang Cenaku Kabupaten Indragiri Hulu Provinsi Riau oleh UPT KPH Indragiri, DLHK Provinsi Riau dan Balai TNBT Indragiri Hulu memasuki tahap persidangan Praperadilan.
Diketahui sidang praperadilan digelar pada Jumat 26 Agustus 2022 di Pengadilan Negeri Pekanbaru dengan nomor perkara 8/Pid.pra/2022/PN Pbr, atas nama pemohon Henry Silaban dan nama Termohon Kepala Dinas Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Provinsi Riau dalam perkara "Sah atau Tidaknya Penetapan Tersangka".
Menyikapi hal tersebut, Ketua Lembaga Penyelamat Lingkungan Hidup Indonesia Kawasan Laut Hutan dan Industri (LPLHI-KLHI) Indragiri Hulu Donald Subhan S.Sos merasa kecewa.
"Sidang Praperadilan terhadap HS patut diduga banyak kejanggalan dan tidak sesuai fakta" ujarnya kepada awak media, (27/8/2022)
Menurutnya Kepala DLHK Provinsi Riau selaku termohon tidak memberikan informasi yang akurat sesuai fakta yang ada dilokasi perambahan, dimana pada saat penangkapan di lokasi perambahan hutan ada dua (2) alat berat berjenis Excavator dan Buldozer.
"Pada saat Tim LPLHI-KLHI Inhu melakukan observasi dan investigasi di desa sanglap sebelum adanya penangkapan oleh DLHK Provinsi Riau terdapat dua alat berat, dan pada saat penangkapan alat berat tersebut masih berjumlah dua, tapi kenapa yang diamankan hanya satu alat berat berjenis Excavator, kemana perginya alat berat jenis Buldozer?, Padahal sebelumnya berdasarkan keterangan dari petugas yang tidak bersedia disebutkan nama dan instansinya, menerangkan bahwa alat berat jenis Buldozer sudah di segel dan diamankan kuncinya bahkan sudah diambil dokumentasi lengkap dengan titik koordinatnya," Terangnya
Selain itu mengenai luasan lahan yang disangkakan juga tidak sesuai, menurut Donald luas lahan dilokasi perambahan hutan mencapai ratusan hektar.
"Lahan di lokasi perambahan hutan itu sangat luas, tapi kenapa dalam petitum permohonan hanya disebutkan lima Hektar? Ada apa ini?, Jangan sampai ada Kong kali kong dalam kegiatan perambahan hutan di Desa sanglap," Ucapnya
Sementara menurut Pemerhati Lingkungan Hidup Kabupaten Indragiri Hulu Ali Amsar Siregar juga mengecam tindakan yang dilakukan oleh UPT KPH Indragiri dan DLHK Provinsi Riau, menurutnya apa yang dilakukan oleh UPT KPH Indragiri dan DLHK Provinsi Riau itu patut diduga hanya sandiwara.
"UPT KPH Indragiri dan DLHK Provinsi Riau patut diduga tidak jujur dan tidak transparan dalam menangani kasus perambahan hutan di Desa sanglap, apa karena pelaku utama (pemodal) merupakan orang kaya raya dan memiliki jabatan tinggi sehingga takut untuk membuka secara real? ," Jelasnya
Masih kata Ali Amsar Siregar, Kegiatan perambahan hutan di Desa sanglap itu jangan dianggap sepele dan ringan, karena hutan itu paru-parunya dunia, jika hutan banyak digunduli atau berubah fungsinya akan berakibat fatal bagi mahluk hidup.
"Semestinya DLHK Provinsi Riau melakukan peninjauan ulang dan mengukur secara menyeluruh berapa luas lahan yang masuk dalam kawasan HPK dan HPT itu, karena bisa jadi lahan tersebut juga masuk dalam kawasan TNBT," ucapnya
Ali Amsar Siregar juga meminta agar para Aparat Penegak Hukum (APH) bisa melakukan kerjanya dengan baik dan tegas.
"Tolong DLHK Provinsi Riau usut sampai tuntas masalah perambahan hutan di Desa sanglap itu, jangan ada yang ditutup tutupi dan jangan sampai ada skenario yang sengaja diciptakan sehingga kasus tersebut hilang tanpa arah, saya berharap kepada penyidik agar menindak tegas pelaku utama atau pemodal utama perambahan hutan itu, " Pungkasny
Disisi lain Paralegal Perhimpunan Pembela Masyarakat Adat Nusantara (PPAMAN) Ibrahim menyebutkan, kegiatan perambahan hutan di Desa sanglap harus diusut tuntas dan dijerat sesuai hukum yang berlaku.
"Tersangka perambahan hutan di Desa sanglap atas nama pemohon Henry Silaban dengan Termohon Kepala DLHK Riau harus dihukum secara tegas agar tau siapa pelaku utamanya, karena luasan lahan yang yang diluluhlantakkan ratusan hektar," ujarnya
Ibrahim juga mengatakan, dirinya siap dijadikan sebagai saksi atas kegiatan perambahan hutan di Desa sanglap kecamatan Batang Cenaku Kabupaten Indragiri Hulu.
Sementara Kepala UPT KPH dan Kepala DLHK Provinsi Riau tidak memberikan respon kepada media ini ketika dikonfirmasi melalui via Telf WhatsApp, bahkan media juga menghubungi Kabid Penataan dan Penaatan DLHK Provinsi Riau namun beliau (Mohd Fuad-red) mengatakan sedang cuti umroh. (Karto)
Berita Lainnya
Siap dengan Program Baru, November Jadi Edisi Terakhir Chossypratama Cari Penyanyi
Ternyata, Begini Bikin Menu Sarapan yang Lezat Namun Rendah Kolestrol
Boy Rafli Katakan Perpres RANPE Sebagai Perlindungan bagi Warga Negara dari Ancaman Terorisme
Resep Getuk Krispi Isi Cokelat
Resep Nasi Jeruk Jambal Roti Untuk Makan Sahur
Polres Rohul Amankan 3 Orang Pemuda Saat Sedang Bertugas Di Pos PPKM
Literasi Digital Kampar: Bijak Bermedia Digital
Seorang Ibu di Makassar Tampar Siswa SD di Dalam Kelas Saat Pembagian Rapor