Empat Sektor yang Tumbuh Signifikan saat Ekonomi Melambat

Nusaperdana.com, Jakarta - Meski jumlahnya tak banyak, namun di masa pandemi corona (Covid-19) ternyata masih ada sektor ekonomi yang tumbuh. Dan pertumbuhannya lumayan signifikan.
Ada empat sektor usaha mampu melaju kencang di tengah perlambatan ekonomi pada kuartal I 2020.
Sebab, permintaan terhadap bidang usaha tersebut meningkat di saat pandemi virus corona.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), sektor pertama yang masih tumbuh prima adalah jasa keuangan dan asuransi sebesar 10,67 persen pada kuartal I 2020. Laju tersebut lebih tinggi dari kuartal I 2019 yang hanya 7,23 persen.
"Kinerja jasa keuangan memang masih bagus pada kuartal I. Dari sisi profitabilitas masih bagus. Kredit bermasalah (NPL) juga nggak ada masalah," ujar Ekonom PT Bank Central Asia, David Sumual, Selasa (5/5/2020).
Saat ini, sambung David, sektor jasa dan keuangan tengah mengantisipasi tekanan ekonomi karena pandemi yang masih berlanjut pada kuartal II.
Bidang usaha kedua yang masih tumbuh tinggi adalah jasa kesehatan dan kegiatan sosial sebesar 10,39 persen.
Sebagai pembading, sektor ini cuma tumbuh 8,64 persen pada kuartal I 2019. Kondisi ini tak lepas dari tingginya permintaan kesehatan saat virus corona mewabah.
Ketiga, bidang usaha informasi dan komunikasi yang melaju dari 9,06 persen menjadi 9,81 persen.
Hal ini, kata David, tak lepas dari kebijakan bekerja di rumah yang membuat permintaan layanan internet meningkat.
Terakhir, bidang usaha jasa pendidikan yang tumbuh 5,89 persen, sedikit di atas periode yang sama tahun lalu 5,64 persen.
Kendati demikian, porsi keempat lapangan usaha itu hanya satu digit dalam kue perekonomian. Rinciannya, jasa keuangan dan asuransi memiliki porsi 4,7 persen.
Lalu, jasa kesehatan dan kegiatan sosial konstribusinya cuma 1,2 persen. Selanjutnya, informasi dan komunikasi 4,25 persen dan jasa pendidikan 3,31 persen.
Di sisi lain, mayoritas lapangan usaha penopang ekonomi tumbuh melambat. Pertumbuhan sektor industri merosot dari 3,85 persen menjadi 2,06 persen.
Padahal, bidang usaha ini merupakan penopang terbesar perekonomian dengan porsi 19,98 persen.
Penopang terbesar kedua, bidang usaha perdagangan juga lajunya seret dari 5,21 persen menjadi 1,6 persen. Sementara, porsinya sebesar 13,2 persen.
Pertumbuhan bidang usaha pertanian juga merosot dari 1,82 persen menjadi hanya 0,02 persen. Adapun kontribusinya sebesar 12,84 persen.
Tak ayal, pertumbuhan ekonomi sepanjang kuartal I 2020 hanya 2,97 persen atau merosot dari periode yang sama tahun lalu, 5,07 persen.
Berita Lainnya
Akhiri Perseteruan Hendry CH Bangun dan Zulmansyah Sekedang Sepakat Kongres Persatuan PWI Digelar Paling Lambat Agustus 2025
PWI Kalbar Rumuskan Masa Depan Jurnalisme di Bumi Khatulistiwa
PWI Pusat Minta Segera Gelar Perkara Kasus Cash Back dan Tolak Restorative Justice
Ratusan Kader GMNI Jaksel Gelar Aksi Tolak Revisi UU TNI di DPR RI
Kapolri Pimpin Sertijab Sejumlah Pejabat Polri, Kadivhumas Polri: "Rotasi untuk Perkuat Kinerja Institusi"
Dugaan KTP Ganda di Jajaran Direksi Telkomsel, CERI Siapkan Laporan Resmi ke Polisi
Wah, Presiden Prabowo Kirim Bunga Anggrek ke Megawati
Sempat Dilaporkan Hilang, Zaki Anak berusia 8 Tahun Asal Merak Ditemukan di Rumah Makan di Provinsi Riau