Ganjar Pranowo Kasih Tempat Gratis untuk Seniman 'ODP' Manggung

Sumber Foto: Detik.com

Nusaperdana.com, Solo - Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo meminta Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo agar mengizinkan Taman Budaya Jateng di Solo bisa dimanfaatkan para seniman di masa Pandemi ini. Nantinya seniman bisa berkarya dan ditampilkan secara daring.

Permintaan Rudy itu berlangsung dalam acara Pulang Kampung Digital bersama detikcom yang disiarkan daring. Kocrit dan Doel Pecas Ndahe menjadi pembawa acara sehingga suasana pulang kampung digital dikemas secara ringan dan penuh komedi.

Meski demikian isu yang dibahas cukup serius karena lahan berkarya seniman berkurang akibat pandemi COVID-19 atau Corona. Wawan "Teamlo" pun sempat bercanda karena saat ini seniman sedang ODP atau yang diplesetkan Ora Duwe Penghasilan, ia ingin bertukar posisi dengan Ganjar.

"Seniman kan ODP, kita tuker posisi, saya jadi Gubernur, pak" kata Wawan.

Pertanyaan itu disambut tawa Ganjar dan malah meminta Wawan segera bertukar posisi.

"Mbok saiki, sampean rasakno wong sambat Covid sambat rak ndue gawean, sambat BST, sambat PKH, ayo tukeran, aku kon ngelawak yo seneng," kata Ganjar.

"Malah tambah stres ya pak," saut Wawan.

Ganjar kemudian mengakui jika seniman merupakan yang terdampak perekonomiannya karena tidak ada lagi pertunjukkan. Maka ia menginisiasi adanya "Panggung Kahanan" usai bertemy seniman wayang orang Ngesti Pandawa.

Panggung Kahanan merupakan pertunjukkan yang digelar di lapangan basket Rumah Dinas Gubernur Jawa Tengah. Seniman yang tampil dari berbagai daerah, namun penontonnya tetap di rumah. Pertunjukkan disiarkan online lewat sejumlah akun termasuk instagram Ganjar Pranowo.

"Panggung pertama kedua tidak mikir duit, kemudian panggung ketiga mulai mikir duit untuk cari sponsor. Sore ini panggung terakhir," ujar Ganjar.

Ternyata respon cukup baik dan beberapa pihak meminta agar Panggung Kahanan tidak hanya saat Ramadhan. Diusulkan konsepnya yaitu dengan membayar tiket agar bisa menonton live streaming, sehingga seniman tetap dapat penghasilan.

"Ini prospek. Jadi Semarang bikin, Solo, Banyumas, dan lainnya. Nontonnya gimana? Nganggo tiket, Rp 20 ewu wae, aku mengko melu tampil, pak Rudy melu, duite pek o," kata Ganjar.

Rudy kemudian menceritakan kalau konsep tersebut juga dilaksanakan di Solo. Kemudian ia usul kepada Ganjar agar Taman Budaya Jawa Tengah di Solo agar bisa dipakai.

"Usul saya sama pak Gub, Taman Budaya Jateng itu boleh dipakai acara seperti ini. Karena kepalanya tidak berani mengadakan acara di taman budaya," kata Rudy.

Ganjar kemudian mencari ponselnya untuk menelepon Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaa Jawa Tengah, Jumeri untuk mengurus izin pemakaian Taman Budaya Jawa Tengah agar bisa digunakan seniman di masa pandemi ini.

"Mereka minta gedung kita di Solo, Taman Budaya Jawa Tengab mau dipakai senima yang 'ODP'. Mereka mau pinjam, digratiskan saget mboten," kata Ganjar pada Jumeri lewat sambungan telepon.

"Ya, kita gratiskan, siap," ujar Jumeri.

Ganjar kemudian meminta Jumeri untuk menyampaikan kepada kepala balai di sana. Aksi Rudy dan Ganjar saling sahut dalam memperhtikan nasib para seniman itu membuat pengisi acara Pulang Kampung Digital bersyukur.

Acara berlanjut dengan membahas bebagai hal tentang Solo, seni, dan pengalaman yang bisa menggugah kerinduan akan Solo, mulai dari tempat khas hingga kulinernya.



[Ikuti Nusaperdana.com Melalui Sosial Media]



Tulis Komentar