Program Bedah RTLH, Tepat Sasaran Atau Sebaliknya?
Bupati Hadiri Pelantikan Anggota PPK se-Kabupaten Bengkalis
PHR Penghasil Migas Nomor 1 Indonesia Sepanjang 2023
Hoaks, SE Penempatan Tenaga Kesehatan dan Peresmian RSUD Rupat Utara
Kisah Pemain Newcastle Baku Hantam, Dapat 3 Kartu Merah, Kalah 0-3
Nusaperdana.com, Jakarta - Lebih dari satu dekade lalu di tanggal 2 April ini, ada duel klasik Newcastle Vs Aston Villa. Di laga ini pemain Newcastle ribut sendiri, dapat tiga kartu merah, dan dengan telak kalah.
Dalam partai Premier League tanggal 2 April 2005, tepat 15 tahun lalu, Toon Army menjamu The Villans di St. James' Park. Cuma sekali kalah, 0-1 di kandang Arsenal, sejak pergantian tahun bikin tuan rumah Newcastle layak percaya diri.
Buat Newcastle, pertandingan itu juga menandai momen penting lain mengingat di pekan yang sama sang ikon Alan Shearer baru saja mengumumkan akan pensiun. Di laga ini, publik St. James' Park pun menyambutnya bagaikan pahlawan.
Namun, gegap gempita tuan rumah cuma berlangsung sesaat. Baru lima menit pertandingan dimulai, Juan Pablo Angel sudah bikin tim tamu Villa memimpin.
Newcastle merespons dengan tekanan demi tekanan. Salah satunya membuat bola sundulan Shearer terlihat mengenai lengan bek Villa, Jlloyd Samuel. Tuan rumah mengklaim penalti, tapi wasit Barry Knight menilai sentuhan itu tidak disengaja.
Knight pada prosesnya memang memberikan tendangan penalti, tapi tidak untuk Newcastle. Ia menunjuk titik putih di menit ke-73 setelah Steven Taylor melakukan handball di kotak terlarang. Taylor juga dikartu merah, bikin Newcastle main 10 orang.
Tendangan penalti itu sekaligus dimanfaatkan Villa untuk menambah keunggulan melalui tendangan 12 pas yang dilakukan oleh Gareth Barry. Tujuh menit kemudian, Barry bahkan membuat The Villans unggul 3-0 lewat eksekusi penalti lainnya.
Nah, dalam hitungan BBC, tiga menit setelah itu ada dua pemain Newcastle yang malah ribut sendiri di area mereka. Lee Bowyer dan Kieron Dyer bahkan sampai baku hantam, dengan Barry ikut berusaha memisahkan.
Kabarnya, Bowyer kesal karena merasa Dyer tidak mengoperkan bola kepada dirinya. Apapun alasannya, kedua pemain Newcastle tersebut sama-sama dapat kartu merah, bikin timnya harus menuntaskan pertandingan dengan delapan orang.
"Tidak setiap hari Anda melihat kejadian seperti itu di lapangan, tindakan yang tepat adalah berusaha melerai," kata Barry seperti dilansir BBC pada edisi 2 April 2005.
"Saya tidak pernah melihat kejadian seperti itu dalam pertandingan yang saya mainkan. Jika Anda melihat keduanya, mereka cuma ingin menang. Keduanya kehilangan ketenangan dan itu disayangkan, tapi saya yakin mereka menyesal."
Usai insiden, Bowyer dan Dyer dipanggil menghadap Manajer Newcastle Graeme Souness. Keduanya konon minta maaf ke Souness atas tindakan tersebut, walaupun mereka tidak minta maaf ke satu sama lain.
Berita Lainnya
Hasil PBSI Home Tournament Ganda Campuran Babak Perempatfinal
Barcelona Jadi Tim dengan Pendapatan Tertinggi di Dunia
Pintu Tottenham Dituju Thomas Meunier
'Conor McGregor Tuh Caper'
Pemain Muda Ini Tolak Lamaran Madrid karena Tak Suka dengan Ramos
Lukaku Sedang Berjuang Sembuh
Arsenal dan Chelsea Incar Samuel Umtiti
Tiga Kemenangan Paling Berkesan Buat Rossi di MotoGP