Lawan Covid-19, BPPT Kembangkan Emergency Ventilator
Nusaperdana.com, Jakarta - Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) kembali mengenalkan produk alat kesehatan buatan dalam negeri yang diperuntukan percepatan penanganan Covid-19. Alat tersebut berupa Emergency Ventilator.
"Konsorsium Riset dan Inovasi Covid-19 @kementerianristekbrin telah menghasilkan berbagai produk alat kesehatan buatan anak bangsa untuk mendukung percepatan penanganan Covid-19, salah satunya adalah Emergency Ventilator," tulis akun Instagram resmi milik BPPT yang dikutip Okezone.
Produk inovasi karya putra-putri Indonesia itu telah diapresiasi oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) kemudian langsung diluncurkan produk Konsorsium Riset dan Inovasi Covid-19 pada 20 Mei 2020.
"Emergency Ventilator ini sebagai alat bantu pernafasan untuk membantu pasien terinfeksi virus corona yang mengalami gangguan pernafasan dengan menggunakan ambubag (alat untuk memompa oksigen atau pipa berkatup). Namun ada pula jenis emergency ventilator berbasis pneumatic," ujarnya.
Produk ini mengadopsi desain open source yang dikembangkan di Eropa dengan modifikasi sesuai material dan komponen yang ada di pasar lokal. Guna mengantisipasi kebutuhan terhadap produksi massal.
"BPPT telah menjalin kesepakatan dengan tiga industri nasional dari kalangan BUMN dan swasta untuk memproduksi Emergency Ventilator," ungkapnya.
Produk ini telah melalui serangkaian uji dan validasi serta telah memiliki izin edar sehingga siap untuk digunakan di fasilitas-fasilitas kesehatan.
Berita Lainnya
Panglima dan Kapolri arahkan Anggota TNI-Polri Di Papua, Konsen Dan Fokus Bangun Papua
BNPB: Sejumlah Wilayah RI Berpotensi Banjir
Memasuki Musim Kompetisi Baru, MOLA TV Makin Manjakan Pencinta Sepak Bola Dengan Beragam Tontonan Berkualitas
BPH Migas Gelar Sosialisasi Tugas, Fungsi dan Capaian Kerja Tahun Anggaran 2020
Kisah Hijrah Dewi Sandra yang Tak Mudah
Puluhan Perwakilan Hadiri Rakernas PP IWO di Bogor
Politikus PDIP ke Luar Negeri, KPK Bantah OTT 'Bocor'
Uang JCH yang Batal Berangkat Boleh Diambil