Kurang Dari 12 Jam, Pelaku Pembunuhan di Kampar Berhasil Diringkus Polisi
Longsor Tebing Ancam Masyarakat Jatisawit Brebes
Nusaperdana.com, Brebes - Longsor talud yang mengancam sarana irigasi di Dukuh Purbanala RT. 03 RW. 04, Desa Jatisawit, Kecamatan Bumiayu, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, tentu akan sangat dirasakan dampaknya bagi masyarakat setempat khususnya para petani.
Dibenarkan Danramil 08 Bumiayu Kodim 0713 Brebes, Kapten Infanteri Ngadino, bahwa longsor tebing penahan jalan di samping Pintu Air Duta, Bendungan Duta Sungai Laren, Dukuh Purbanala, terjadi sekitar pukul 03.00 WIB.
“Tebing yang longsor sepanjang 15 meter dan dengan tinggi sekitar 6 meter. Babinsa sudah melaporkannya ke dinas terkait yaitu PSDA Bumiayu,” jelasnya.

Ditambahkannya, longsor dipicu talud yang sudah mulai lapuk tak kuasa menahan tanah dan resapan air hujan.
Babinsa Jatisawit, Serma Bambang menilai perlunya perbaikan secara dini talud di samping pintu air tersebut sehingga tidak mengancam pasokan air bagi para petani di Purbanala kedepannya, pun dengan akses antar pedukuhan di atasnya (Purbanalan-Kalisalak) selebar 2,5 meter.
Tampak Babinsa bersama BPBD, perangkat desa dan Satpol PP Bumiayu, mendampingi Mantri Pengairan PSDA Bumiayu, Abdul Rohim, untuk mengkalkulasi estimasi anggaran perbaikan guna dilaporkan kepada Dinas Pengairan Kabupaten Brebes.**(Hartadi Setiawan)

Berita Lainnya
Di Penghujung Tahun, Bupati Siak Lantik Sekcam Lubuk Dalam
Proyek Jalan Utama Kantor Bupati Kampar Senilai Rp4 Miliar Terancam Mangkrak
Dari Kampar untuk Aceh: Solidaritas Nyata Desa Indra Sakti dengan Rp16,5 Juta dan Dua Ambulans
Etomidate Resmi Jadi Narkotika Golongan II, Pengguna Vape Campuran Kini Terancam Pidana dan Rehabilitasi
Kurang Dari 12 Jam, Pelaku Pembunuhan di Kampar Berhasil Diringkus Polisi
Tenggat Akhir Tahun Membayangi, Proyek Jalan Soebrantas Kampar Mandek Diwarnai Spanduk Ancaman Pidana
Peningkatan Jalan ke Kantor Bupati Kampar Dihentikan Warga, Begini Tanggapan Bupati Ahmad Yuzar
Konflik Lahan 50 Hektar di Kampar Nyaris Ricuh: Mediasi Darurat via WhatsApp Digelar, Akar Masalah Diduga Pelunasan yang Mandek