"Sempet apply-apply kerja kantoran buat advertising company. Ya itu, lu gak pernah tau kalau gak mencoba, gue gak ada bayangan sama sekali gue bisa akting atau enggak," lanjutnya.

Padahal, pekerjaan akting sangat kontras dengan kehidupan masa kecilnya yang pemalu. Bahkan ketika SD, Marsha mengaku orang tuanya dipanggil ke sekolah untuk ditanya Marsha ada masalah apa di rumah, sebab di sekolah Ia tidak pernah berani bicara dengan temannya maupun kepada guru.

Masa SMA menjadi masa peralihan baginya. Marsha dimasukkan ke SMA khusus wanita yang akhirnya mengubah sedikit kepribadiannya menjadi lebih berani untuk bicara dengan orang lain.

Setelah mencoba mengambil tawaran akting, Marsha mengaku menyukai cara kerja, team work, dan semua tentang akting meski pada awalnya Ia mengaku belum merasa yakin terhadap pilihan tersebut.

"Dulu kan ada FTV-FTV yang persiapanya kayak bikin film dan dari situ gue kayaknya jatuh cinta ke akting," sambungnya.

Dia mengaku paling suka ketika memerankan karakter yang memberi inspirasi bagi para penonton.

"Gue gak pengen memerankan karakter perempuan yang gak memberikan kesan inspirasi untuk perempuan lain," paparnya.

Perbincangan hangat Marsha Timothy dan Dian Sastrowardoyo dapat disaksikan dalam acara Dinner With Dian: Marsha Timothy. Dalam acara tersebut, Marsha juga bercerita tentang kehidupan di dalam keluarga sebagai si bungsu dari 6 bersaudara.

Tayangan Dinner With Dian dan acara lain di Mola TV dapat disaksikan dalam paket langganan Corona Care Mola TV yang dapat diakses dengan berdonasi mulai dari Rp 0 hingga Rp 5 juta. Melalui program tersebut, Mola TV mengajak masyarakat Indonesia untuk peduli membantu pemerintah melawan virus Corona.

Setiap sumbangan tersebut akan digandakan oleh Mola TV dan disalurkan kepada BNPB dan PMI untuk membantu perjuangan melawan wabah COVID-19 di Indonesia.