Menko Luhut: Perubahan dan Kemajuan Besar Sedang Terjadi di Indonesia


Nusaperdana.com, Swiss - Ketika menyambut para peserta di Paviliun Indonesia dalam gelaran World Economic Forum (WEF), dilangsungkan di Davos, Swiss. Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut B. Pandjaitan mengatakan, Perubahan dan kemajuan luar biasa sedang terjadi sekarang di salah satu negara paling beragam dan kaya secara alami di dunia, yaitu Indonesia. 

“Kami mengundang anda semua untuk terbang dan mengunjungi Indonesia demi benar-benar merasakan, mendengar, dan mengalami keindahan serta keanekaragaman di Indonesia,” ujar Menko Luhut, Selasa (21/01/2020) waktu setempat. 

Menko Luhut lalu menambahkan, bahwasanya Indonesia adalah mitra aksi terbaik di dunia, lanjut Menko Luhut, Indonesia adalah negara yang terbuka, serta menjunjung tinggi persatuan dan kebhinekaan atau “Unity in Diversity”.  

“Persatuan, bukan keseragaman, harus menjadi tujuan kita. Salah satu tokoh dunia, Mahatma Gandhi pernah berkata, "Kemampuan kita untuk mencapai persatuan dalam keberagaman akan menjadi keindahan dan ujian bagi peradaban kita," tambahnya.  

Kemudian, yang tidak kalah penting , Menko Luhut menguraikan mengenai kebijakan strategis Indonesia, khususnya untuk lima tahun ke depan.
 
“Di sini, di Davos, para pemimpin bersatu, para pemikir, penggerak terbaik berkumpul, bekerja sama untuk dunia yang lebih baik, peradaban baru yang lebih berkelanjutan. Indonesia juga semakin terbuka,” jelasnya

Menko Luhut juga menyerukan kepada dunia internasional, bahwa tujuan pembangunan berkelanjutan adalah tujuan bersama yang harus diraih dengan bekerja bersama.
 
“Kita perlu bermitra dan bekerja bersama-sama dengan elemen-elemen besar yakni,  bisnis, intelektual, dan pemerintah, semua harus saling bermitra dalam aksi, tindakan untuk dunia yang lebih baik, aksi untuk ekonomi yang lebih baik, aksi untuk modal manusia yang lebih baik, aksi untuk iklim yang lebih baik, aksi untuk peradaban yang lebih baik, aksi untuk karbon rendah yang lebih baik dan masa depan yang berkelanjutan bagi kita, anak-anak kita, cucu-cucu kita untuk hidup bersama,” pungkas Menko Luhut.

Acara kemudian dilanjutkan sesi diskusi antara pengunjung paviliun dengan Menko Luhut dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadahlia. 

Dalam menjawab pertanyaan salah satu peserta asal negara Swedia mengenai peluang investasi, Kepala BKPM Bahlil mengatakan “Kalau betul anda mau investasi pihak BKPM akan menjemput anda di bandara," ujarnya.
 
Menko Luhut lantas menambahkan ketertarikan investor ke Indonesia, datang dari berbagai negara seperti UEA, Tiongkok, Jepang, Amerika, Eropa. 

“Bahkan kami baru saja bertemu dengan Andrew Forestry seorang pengusaha besar dari Australia, yang ingin menanamkan investasinya di Indonesia,” kata Menko Luhut. 

Selain itu Menko Luhut menyatakan, pemerintah Indonesia tetap berkomitmen untuk menerapkan investasi hijau yaitu tetap harus menjaga lingkungan. 

“Kriteria inilah yang membuat banyak investor dari berbagai negara ingin ke Indonesia,” ujar Menko Luhut. 

Sebagai penutup Menko Luhut menyatakan Indonesia kini sedang menggodok Omnibus Law dimana ada sekitar 79 peraturan disatukan agar mempermudah semua pihak termasuk dalam bidang investasi.



[Ikuti Nusaperdana.com Melalui Sosial Media]



Tulis Komentar