Protes Tidak Diperhatikan Pemerintah, Pengusaha Elf Gelar Aksi Manasi Mesin

Nusaperdana.com, Blora - Pandemi virus Corona benar-benar buat sulit semua lapisan masyarakat. Kali ini giliran puluhan pengusaha penyewa mobil Elf yang menyuarakan penderitaan mereka yang ikut terdampak akibat pandemi virus Corona (Covid-19), dengan menggelar aksi manasi mesin di pinggir lapangan Kridosono, Blora.
Ketua Elf Mania Cinta Indonesia (EMCI) Bun Teguh Wahyudi mengatakan, adanya larangan mudik, himbauan tetap di rumah dan sebagian kota menerapkan PSBB unit elf yang dimiliki anggotanya sudah terlalu lama jongkrok di garasi. "Tidak jalan, tidak ada aktifitas jasa penyewaan lantaran dampak Corona ini," kata Teguh, Sabtu (02/05/2020).
Teguh mengatakan, tidak jalannya usaha selama pandemik Corona membuat diri dan rekan-rekannya berharap ada perhatian khusus dari pemerintah.
"Yang dapat bantuan malah pengusaha bus malam yang besar-besar itu, sedangkan orang yang seperti kami luput dari perhatian. Padahal kami juga butuh makan," keluhnya.
Dia menambahkan dengan situasi perekonomian yang hampir tidak berjalan lantaran dampak Corona, angsuran bank tetap berjalan seperti biasanya tidak seperti janji yang dijanjikan pemerintah membuat semakin berat para pengusaha sewa Elf.
"Kita ditawari restruktur, hanya membayar bunga bank sampai beberapa bulan. Namun setelah itu, kita harus bayar pokok pinjaman plus bunganya lagi. Bunga Bank yang kita bayarkan selama pademik ini tidak dihitung setelah kita membayar pokok pinjaman. Artinya apa, yang terjadi bukan keringanan, yang ada utang kita bertambah. Lantaran bunga Bank yang kita bayarkan selama pandemik ini tidak dihitung mengurangi utang kita di Bank. Bank tetap untung kita peok, bungkuk mengangsurnya," jelas Teguh dengan nada kesal.
Teguh mengatakan, sebelum ada Corona pendapat rata-rata per bulan bisa mencapai Rp 6-7 Juta. Bahkan jika situasi mendekati lebaran omset yang didapat bisa mencapai Rp 11 Juta. Teguh berharap, bantuan yang dijanjikan Presiden Jokowi seperti Bantuan Sosial Tunai (BST) Rp 600 ribu selama 3 bulan bisa dia terima.
"Karena usaha kami betul - betul mandek. Gak ada pemasukan," keluhnya.
Usai berkumpul di lapangan Kridosono, rombongan yang terdiri dari 30 unit elf dan medium bus itu menggelar aksi konvoi berkeliling kota Blora.
Berita Lainnya
Akhiri Perseteruan Hendry CH Bangun dan Zulmansyah Sekedang Sepakat Kongres Persatuan PWI Digelar Paling Lambat Agustus 2025
PWI Kalbar Rumuskan Masa Depan Jurnalisme di Bumi Khatulistiwa
PWI Pusat Minta Segera Gelar Perkara Kasus Cash Back dan Tolak Restorative Justice
Ratusan Kader GMNI Jaksel Gelar Aksi Tolak Revisi UU TNI di DPR RI
Kapolri Pimpin Sertijab Sejumlah Pejabat Polri, Kadivhumas Polri: "Rotasi untuk Perkuat Kinerja Institusi"
Dugaan KTP Ganda di Jajaran Direksi Telkomsel, CERI Siapkan Laporan Resmi ke Polisi
Wah, Presiden Prabowo Kirim Bunga Anggrek ke Megawati
Sempat Dilaporkan Hilang, Zaki Anak berusia 8 Tahun Asal Merak Ditemukan di Rumah Makan di Provinsi Riau