PT. EDI dan PT. SAI komitmen Ciptakan Lingkungan Ramah Untuk Anak dan Perempuan
Nusaperdana.com, Rohul - Perusahaan yang bergerak di bidang Perkebunan kelapa sawit PT. Eka Dura Indonesia(EDI) dan PT. Sawit Asahan Indah,(SAI) merupakan anak perusahaan Astra Agro Lestari bersama 17 anak perusahaan lainnya yang tersebar di pulau Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi serentak mengadakan Webinar Pendidikan yang sangat diminati oleh guru sebagai Insan Astra maupun guru sekolah binaan yang berada di ring-1 Desa Lingkar perusahaan.
Para Guru-guru PT. Eka Dura Indonesia dan PT. Sawit Asahan Indah juga turut meramaikan webinar ini bersama juga guru sekolah binaan ring-1 Desa lingkar perusahaan PT. EDI dan PT. SAI. Webinar kali ini mengangkat tema “Menciptakan Lingkungan Ramah Untuk Anak dan Perempuan.”
Rangkaian webinar pendidikan yang bertemakan menciptakan lingkungan ramah untuk anak dan perempuan ini, adalah bentuk kepedulian dari Grup PT. Astra Agro Lestari untuk perempuan dan anak-anak di lingkungan perusahaan dan Desa Ring-1 sekitar site di perusahaan.
Kegiatan pembukaan webinar kali ini dibuka langsung oleh Ibu Intan Nurcahayani dari Social Engagement Department Divisi Sustainability Head Office PT. Astra Agro Lestari Jakarta yang selalu memberikan kepedulian terhadap kaum perempuan dan anak sekaligus membuka kegiatan.
Sambutan ketua panitia (Ibu Hadiana) harapannya kegiatan selanjutnya dapat dilaksanakan dan dapat memberikan manfaat bagi seluruh peserta. Kegiatan webinar ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 11 Juni 2022 diikuti oleh 200 orang peserta yang terdiri dari Asisten Sustainability,
Juga Kepala Sekolah, dan Guru internal (132 peserta) dan guru eksternal (68 peserta) yang berasal dari 17 anak perusahaan PT. Astra Agro Lestari. Beberapa sekolah binaan PT. EDI dan PT. SAI yang hadir yaitu TK Tunas Sawit Indah dan SDN 007 Ujung Batu , Paud Terpadu Ekadura Lestari, SD Negeri 018 Kunto Darussalam dan SMP Swasta Eka Dura Lestari. Narasumber pada acara tersebut adalah praktisi pendidikan yaitu Muchammad Iqbal, S.Pd., M.Pd. dan Yunita Syarifatul Umami, S.Pd., M.Pd. yang sangat interaktif dengan para peserta seminar.
Ibu Yuniarta Syarifatul Umami dalam pemaparannya menyampaikan tentang bentuk-bentuk kekerasan terhadap anak dan perempuan yang meliputi kekerasan fisik, kekerasan psikis, kekerasan seksual, eksploitasi anak/perempuan dan penelantaran anak dan perempuan dengan contoh-contoh yang jelas sehingga membuat peserta webinar sangat tercengang, terutama kekerasan dalam bentuk verbal karena banyak anak mengalami hal ini.
Selain bentuk-bentuk kekerasan tersebut, narasumber juga mengungkapkan upaya-upaya untuk mencegah berbagai kekerasan yang terjadi pada anak-anak dan perempuan, mulai dari lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat.
Selanjutnya pemateri yang kedua, Muchamad Iqbal dalam kegiatan ini memutar video yang begitu menyentuh hati nurani peserta sehingga hampir semua peserta berkaca-kaca, dan bahkan ada yang sampai meneteskan air mata.
materinya mengulas tentang Emotional and Spiritual Quotient (ESQ), yang sangat bermanfaat untuk mendukung penciptaan sekolah yang ramah lingkungan dan pengendalian emosi dalam melakukan pembelajaran.
Dalam kesempatan ini panitia juga memberikan kesempatan ke pada peserta untuk memberikan testimoni, salah satu peserta ibu Arinawati menyatakan rasa terima kasihnya atas terselenggaranya webinar yang dilaksanakan oleh PT. Astra Agro Lestari, karena materinya sangat berarti sekali untuk diaplikasikan untuk diri sendiri, dalam lingkup keluarga, dan dalam lingkungan pekerjaan di sekolah untuk menangani berbagai karakter peserta didik.Tutup Arinawati.(GS).
Berita Lainnya
Bupati Siak-Kapolda Riau Tinjau Vaksinasi Warga Jati Mulya
Banyak KTA Mati, Zulmansyah Minta Anggota PWI Riau Segera Aktifkan
Puncak HPN di Inhil, PWI se-Riau Deklarasikan Anti Hoaks Songsong Pemilu 2024
Gotong Royong bersama Warga, Syafroni Untung : Partai Golkar Slalu Pro Rakyat
Menkopolhukam Ditusuk OTK
Sat Reskrim Polres Bengkalis Tangkap Pelaku Pencabulan Anak dibawah Umur
Bupati Bengkalis Buka Musrenbang Kecamatan Bathin Solapan
Sengketa Batas Kampar - Rokan Hulu Tak Kunjung Selesai Akhirnya Diserahkan ke Pemerintah Pusat