Mafia Tanah Berulah, Polda Kepri Tangkap Pelaku Pemalsuan Sertifikat
Warga Bangkinang Ditangkap Satreskrim Polres Kampar, Ini Kasusnya
Tepat di Hari Bhayangkara, Polsek LBJ Borgol Dua Tersangka Kasus Narkoba
Radius Diluar 2 Km Kawah Gunung Krakatau Aman

Nusaperdana.com, Pandeglang – BNPB menerima laporan sejak Senin (30/12/2019) kemarin dan sampai hari ini (Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melaporkan bahwa Anak Gunung Krakatau (AGK) mengalami erupsi dengan tinggi kolom abu teramati ± 1.000 m di atas puncak (± 1.157 m di atas permukaan laut).
Saat ini G. Anak Krakatau berada pada Status Level II (Waspada) dengan rekomendasi masyarakat/wisatawan tidak diperbolehkan mendekati kawah dalam radius 2 km dari kawah.
Dr. Daryono dari BMKG mengimbau wisatawan yang akan berlibur ke pantai di sekitar Banten dan Lampung harap mematuhi anjuran PVMBG di atas.
"Wilayah sekitar pantai yang berjarak lebih dari 2 km dari AGK dinyatakan aman untuk dikunjungi. Namun tetap harus selalu waspada dan mengikuti informasi dari PVMBG, BMKG, BPBD dan BNPB," tutur Daryono.
Bupati Pandeglang dan Serang juga sudah menginformasikan hal tersebut kepada media agar diketahui oleh masyarakat luas “Warga harus selalu waspada dan hati-hati, ikuti informasi dari otoritas resmi”. Seluruh jajaran seperti BPBD, Camat, Kepala Desa / Lurah dan petugas lapangan diminta selalu siaga juga. Disiagakan Pos Lapangan Kabupaten Serang di Pantai Anyer, Pos Lapangan Kabupaten Pandeglang di Shelter Labuan, dan Pos Lapangan Kabupaten Lebak di Pantai Bagedur.
Daryono menyampaikan bahwa di Selat Sunda, kini BMKG sudah mengoperasikan 12 sensor seismik demi cepatya info gempa dan warning tsunami, mengoperasikan 4 radar tsunami dan 7 water level untuk deteksi tsunami, selain itu ditambah 8 tide gauge oleh BIG, 2 waterlevel ISDL oleh KKP dan 1 Buoy oleh BPPT. Untuk setingkat kawasan “lokal” Selat Sunda, sistem mitigasi yang dibangun ini adalah yang paling lengkap; tidak saja di Indonesia, tetapi bahkan dunia. Semua ini diupayakan demi keamanan dan keselamatan masyarakat di Banten dan Lampung, khususnya mereka yang tinggal dan memiliki usaha, serta pariwisarta di sepanjang tepian pesisir Selat Sunda.
"Jadi dihimbau kepada masyarakat yang akan berlibur ke kawasan Pesisir Banten dan Lampung agar tetap tenang dan selalu siaga serta mengikuti informasi dari otoritas resmi. Ayo tingkatkan kapasitas diri dan pahami potensi bencana yang ada disekelilingmu, dengan aplikasi InaRISK yang dapat kamu unduh di Android atau IPhone. Kenali ancamannya, siapkan strateginya, dan temukan solusinya. Kita budayakan mengecek potensi bencana dimanapun kita berada, agar kita selalu siap untuk selamat dan menjadi budaya sadar bencana,"pungkas Daryono.
Berita Lainnya
Akhiri Perseteruan Hendry CH Bangun dan Zulmansyah Sekedang Sepakat Kongres Persatuan PWI Digelar Paling Lambat Agustus 2025
PWI Kalbar Rumuskan Masa Depan Jurnalisme di Bumi Khatulistiwa
PWI Pusat Minta Segera Gelar Perkara Kasus Cash Back dan Tolak Restorative Justice
Ratusan Kader GMNI Jaksel Gelar Aksi Tolak Revisi UU TNI di DPR RI
Kapolri Pimpin Sertijab Sejumlah Pejabat Polri, Kadivhumas Polri: "Rotasi untuk Perkuat Kinerja Institusi"
Dugaan KTP Ganda di Jajaran Direksi Telkomsel, CERI Siapkan Laporan Resmi ke Polisi
Wah, Presiden Prabowo Kirim Bunga Anggrek ke Megawati
Sempat Dilaporkan Hilang, Zaki Anak berusia 8 Tahun Asal Merak Ditemukan di Rumah Makan di Provinsi Riau