Rencana Pengembangan Fisik dan Non Fisik, RSU Mutia Sari Duri Gelar Konsultasi Publik

Konsultasi Publik Rencana Pengembangan RSU Mutia Sari

Nusaperdana.com,Duri- Management Rumah Sakit Umum (RSU) Mutia Sari Duri menggelar Konsultasi Publik kegiatan studi Amdal rencana pengembangan bersama Pemerintah Kecamatan serta masyarakat yang ada disekitar.

Rencana pengembangan RSU Mutia Sari dilakukan pada lahan seluas 8.881 m2 dengan total luas bangunan menjadi 12.961 m2. Penambahan aktifitas penunjang juga akan dilakukan dengan menambah jumlah kapasitas layanan rawat inap, layanan rawat jalan dan fasilitas lainnya.

Tujuan utama pembangunan ini untuk meningkatkan layanan kesehatan kepada masyarakat setempat. Sehingga dapat memberikan akses yang lebih baik serta 
layanan kesehatan yang berkualitas.

Terhitung sejak tanggal 28 Februari 2024, RSU Mutia Sari mengumumkan rencana pengembangan proyek tersebut dan mengharapkan saran, pendapat atau tanggapan masyarakat hingga 10 (sepuluh) hari kerja terhitung sejak tanggal pengumuman ini dilaksanakan.

Hadir pada Konsultasi Publik Studi Rencana Pengembangan RSU Mutia Sari Duri, Owner H. Asmen, Kepala UPT Lingkungan Hidup Kecamatan Mandau Harzulkifli, dan Camat Mandau, Riki Rihardi, Lurah Air Jamban Ryfky Elianingsy, Tokoh Masyarakat dan Pemuda.

Owner RSU Mutia Sari, H.Asmen dalam sambutannya menyampaikan dalam pengembangan ini mohon doa dan restu dari Masyarakat tempatan yang berada di lingkungan rumah sakit agar berjalan dengan baik dan lancar.

"Tujuan pengembangan RSU Mutia Sari adalah agar bertambahnya ruang inap bagi Pasien dan membuat pelayanan lebih baik lagi dari tenaga medis mulai dari Dokter hingga perawat," ungkapnya.

Camat Mandau, Riki Rihardi mengatakan Kami secara pribadi dan Pemerintah mengucapkan terimakasih kepada Owner dan Dirketur karena baru pertama kali Rumah Sakit swasta yang ada di Mandau ini menggelar studi amdal bersama sebelum melakukan pengembangan.

"Karena juga ada rumah sakit di Duri ini sudah melakukan pengembangan tanpa ada melakukan kegiatan Studi Amdal terlebih dahulu, sehingga ada limbah yang terbuang dilingkungan Masyarakat akhirnya menimbulkan masalah,"ucapnya.

Ditambahkan Camat Riki menyebutkan, 
RSU Mutia Sari Duri ini, kami nilai maju selangkah dengan menggelar Studi amdal sebelum melakukan pengembangan dengan mengundang pihak Pemerintah dan Masyarakat yang ada disekitar terutama RT serta RW.

"Rumah sakit kita ini juga kalau bisa ada prospeknya jangan hanya dikenal di Kecamatan Mandau dan Pinggir, kalau bisa antar Kabupaten dan Kota Madya yang ada di Provinsi Riau," tuturnya.

Selain melakukan, diutarakannya, Pengembangan saran kami Rumah Sakit Mutia Sari perlu melakukan promosi agar lebih dikenal di seluruh Daerah yang ada di Provinsi dan yang utama itu pelayanan harus baik bagi pasien berobat disini.

"Kami dari Pemerintah Kecamatan Mandau sangat mengapresiasi dan mendukung pihak RSU Mutia Sari Duri ini melakukan pengembangan, ini," pungkasnya.

Sementara itu, pada sesi pemaparan studi Amdal rencana pembangunan RSU Mutia Sari Duri disampaikan oleh Tenaga Ahli Lingkungan RSU Mutia Sari, Sri Fitria Retnawaty.

Dalam pemaparannya Sri Fitria Renawaty menyampaikan tentang pengembangan secara fisik berupa perluasan lahan bangunan dan non fisik berupa pelayanan publik.**



[Ikuti Nusaperdana.com Melalui Sosial Media]



Tulis Komentar