Soal Investasi Asing di Industri Pelayaran, Menko Luhut: Kita Bagian Dari Masyarakat Internasional


Nusaperdana.com, Jakarta - Dihadapan ratusan anggota Indonesia Ship Owner Association  (INSA), Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut B. Pandjaitan, menyatakan INSA harus profesional. 

“Saya kira INSA ini adalah ujung tombak dari cita-cita Indonesia sebagai poros maritim dunia, jadi kita harus betul-betul profesional,” ujar Menko Luhut saat membuka Rapat Umum Anggota INSA ke XVII, di Jakarta, Senin (9/12/2019). 

Menko Luhut juga memberikan tanggapan atas pertanyaan Ketua Umum DPP INSA Carmelita Hartoto terkait investasi asing di industri pelayaran. 

“Saya minta kepada INSA agar nanti bisa memberikan _feedback_ terkait aturan, kalau memang masuk akal kenapa tidak, soal investasi juga jangan memikirkan diri sendiri sebab kita juga bagian dari masyarakat internasional, yang jelas _national interest_ di atas segalanya,” jelasnya. 

Kemudian untuk keselamatan dan keamanan di laut, ia mengatakan, industri pelayaran nasional masih terkendala dengan hal tersebut misalnya, belum ada badan tunggal penjaga laut dan pantai. Namun, Menko Luhut menegaskan, dalam waktu segera pemerintah akan menjadikan Badan Keamanan Laut (Bakamla) sebagai Coast Guard. 

“Nanti Bakamla itu akan menjadi _coast guard_ sepenuhnya, dan nantinya Bakamla itu akan menjadi _partner_ buat INSA juga di laut,” jelasnya. 

Menko Luhut juga mendorong agar anggota-angota INSA untuk mulai menggunakan kapal-kapal produksi dalam negeri, dan terkait suku bunga, Menko Luhut menjelaskan, pemerintah akan terus berupaya menurunkan suku bunga, akan tetapi dengan jalan tidak menekan dan tetap melihat mekanisme pasar. 

“Kalau boleh kapal-kapal bekas itu kita kurangi dan kita mulai gunakan kapal produksi dalam negeri, seperti diketahui industri kita sudah bisa membangun kapal hingga 50 ribu ton. Lalu terkait suku bunga yaitu 11 -12 persen rupiah dan kalau dollar tenornya hanya lima tahun dan turun tujuh persen. Suku bunga ini akan turun sejalan dengan penurunan _current account defisit_ kita,  kita kasih ke _market mechanism_ dan tidak boleh kita tekan, ini perlu kita lihat lagi. Tetapi saya kira teman-teman INSA tadi semangatnya untuk menggunakan _local content_ juga sangat tinggi,” jelas Menko Luhut. 

Sementara itu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi yang hadir mendampingi Menko Luhut mengatakan, terkait regulasi, ia meminta agar INSA bisa duduk bersama dengan pemerintah untuk menyelesaikan segala permasalahan. Dan untuk program tol laut, ia juga menyatakan pemerintah tetap konsisten. 

“Terkait regulasi, kami juga membuka diri untuk dapat kita selesaikan bersama, yaitu peraturan-peraturan yang dikatakan kurang kondusif, akan kita selesaikan dengan baik. Tol laut sedang kita rancang, kita akan kerjasama dengan BUMN dan juga swasta, kita juga akan upayakan untuk menggunakan IT,” ujarnya. 

Adapun, saat ini armada pelayaran nasional telah berjumlah lebih dari 25 ribu unit kapal, atau naik 323 persen dari yang awalnya hanya sekitar 6 ribu kapal. Dengan kekuatan itu, armada pelayaran nasional telah menahbiskan dirinya sebagai pemain utama di angkutan laut dalam negeri.



[Ikuti Nusaperdana.com Melalui Sosial Media]



Tulis Komentar